JAKARTA — Kebahagiaan tak terbendung dirasakan Dwi Rudi Prasetyo, seorang petugas PLN UP3 Palopo yang telah sembilan tahun mengabdi di wilayah Malili dan Luwu Raya. Setelah sekian lama menunggu dan hampir kehilangan harapan, permohonan mutasinya akhirnya dikabulkan.
Ia resmi dipindah tugaskan ke Surabaya sebagai Officer Logistik Layanan Pelanggan UPL Ploso UP3 Surabaya Utara agar bisa kembali berkumpul dengan keluarga serta mendampingi anak bungsunya yang mengalami sakit serius hingga sempat dirawat di ICU.
Mutasi ini terwujud berkat bantuan dan perhatian anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (P) Drs. Frederik Kalalembang, yang turun tangan setelah mengetahui kondisi keluarga Dwi.
Baca Juga :
- Di RDP Komisi III DPR RI Frederik Kalalembang Beberkan Vonis Janggal Kasus Korupsi di Toraja, Soroti Dugaan Kriminalisasi Hukum
- Frederik Kalalembang di RDP Komisi III: Yang Perlu Direformasi di Polri Adalah Komunikasi
- Fit and Proper Test Calon Anggota KY Dimulai, Frederik Kalalembang Tekankan Terobosan dan Profesionalisme
Dengan penuh empati, Frederik memperjuangkan agar Dwi dapat lebih dekat dengan anak dan istrinya, sehingga proses pemulihan kesehatan sang buah hati dapat berjalan optimal.
Perjuangan Seorang Ayah
Selama bertugas di PLN UP3 Palopo, meliputi wilayah Luwu Timur hingga Malili, Dwi bekerja dengan dedikasi tinggi meskipun harus hidup jauh dari keluarga di Surabaya. Kondisi itu menjadi semakin berat ketika anak bungsunya jatuh sakit dan membutuhkan perawatan intensif. Dwi mengaku sempat pasrah karena proses mutasi tak kunjung bergerak. Saat ini meski sang anak sudah tidak di ICU lagi, anak bungaunya tersebut masih harus mendapat perawatan jalan secara intens.

Anak bungsu Dwi yang sempat terbaring lemah di ICU di Surabaya. Hal ini menjadi alasan Dwi ingin pindah tugas dekat dengan keluarga
“Saya sebenarnya sudah pasrah, Pak. Rasanya mustahil bisa pindah. Tapi Tuhan menunjukkan seseorang yang benar-benar punya keprihatinan kepada warganya.” ujar Dwi, Rabu (26/11/2025).
Ia menuturkan, permohonan mutasinya sempat tertahan. Namun beberapa waktu lalu, setelah Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang mengetahui persoalan tersebut, bantuan langsung diberikan melalui komunikasi dengan pihak terkait di PLN. Tidak butuh waktu lama, manajemen PLN akhirnya menerbitkan surat keputusan mutasi Dwi ke wilayah Surabaya.
Dwi: Terima kasih banyak Pak Jenderal
Hari ini, Dwi menerima SK mutasi dari manajemen PLN Palopo. Dengan suara penuh haru, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang yang dianggap sebagai sosok penolong dalam masa sulit keluarganya.
“Selamat siang Pak Jenderal, terima kasih banyak atas bantuan, support, dan kebaikan hati dari Pak Jenderal. Hari ini SK saya untuk mutasi diberikan oleh manajemen PLN Palopo. Semoga Pak Jenderal dan keluarga tercinta selalu diberkati, diberikan kesehatan dan kesuksesan. Siap standby setiap waktu kalau dibutuhkan mengenai kelistrikan, Pak Jenderal,” ucapnya.
Ucapan tersebut menggambarkan rasa syukur dan kebahagiaan seorang ayah yang akhirnya dapat kembali menjalani kehidupan bersama keluarganya di Surabaya. Saat ini dirinya masih akan menyelesaikan yang masih berjalan di Palopo dan sekitarnya.
Frederik: Kehadiran Negara Harus Terasa Hingga Pada Masalah Pribadi Warga
Irjen Pol (P) Frederik Kalalembang yang dihubungi media menegaskan bahwa kehadiran seorang wakil rakyat bukan hanya untuk urusan politik atau legislasi, tetapi juga menyentuh persoalan kemanusiaan, terutama menyangkut keluarga dan kesehatan.
“Jika ada warga yang membutuhkan pertolongan, apalagi menyangkut anak yang sakit, maka negara harus hadir. Kita harus memastikan mereka tidak berjalan sendiri.” tutur Frederik.
Sikap ini sejalan dengan prinsip yang selama ini ia pegang, yakni membantu tanpa pamrih dan memastikan setiap warga, khususnya dari daerah Pemilihannya di Sulawesi Selatan III, mendapatkan akses dan perhatian yang layak.
Kisah Dwi Rudi Prasetyo bukan hanya tentang mutasi pekerjaan, tetapi tentang kepedulian, empati, dan kehadiran seorang wakil rakyat di tengah masalah nyata masyarakat. Melalui langkah kecil ini, Frederik Kalalembang kembali menunjukkan bahwa pelayanan publik yang tulus dapat menyentuh kehidupan seseorang secara mendalam.
Bagi Dwi, kepindahannya ke Surabaya bukan sekadar perubahan lokasi kerja, melainkan kesempatan untuk kembali menjalankan perannya sebagai ayah yang hadir di sisi anaknya yang membutuhkan. Sebuah hadiah yang tak ternilai bagi keluarga kecilnya. (*)


Komentar