MAKASSAR – Pasca bentrok yang melibatkan dua kelompok mahasiswa di Kampus STMIK Dipanegara Makassar, Polrestabes Makassar sudah menetapkan 9 orang sebagai tersangka penyerangan dan pengrusakan fasilitas kampus. Smentara 10 orang pelaku lainnya masih buron.
Polisi pun menghimbau agar para buronan secepatnya menyerahkan diri. “Kita dengan secara persuasif meminta melalui imbauan agar para pelaku bentrok kiranya segera menyerahkan diri. Meski mereka kabur pastinya hidup mereka tidak tenang,” ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Rusdi Hartono, kemarin.
Selain meminta kepada pelaku tawuran itu untuk menyerahkan diri, pihaknya pun telah mengantongi sepuluh nama mahasiswa yang saat ini jadi daftar pencarian orang (DPO). Mereka sudah diketahui ciri-cirinya meski pihaknya enggan menyebutkan nama identitas pelaku.
Baca Juga :
“Kami enggan menyebutkan 10 nama mahasiswa yang terlibat dalam tawuran itu, dampak dari aksinya hingga menyebabkan fasilitas kampus mengalami kerusakan,mereka masih dalam pengejaran,” katanya.
Dari 10 orang itu jelas Rusdi, baik yang telah diamankan dan yang masih kabur, mereka adalah merupakan kelompok pelaku yang sama terlibat dalam penyerangan kampus di Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) beberapa waktu lalu.
“Dugaan ini terkuak jika sepuluh orang Mahasiswa yang terlibat tawuran di Stimik pada Selasa (12/4/2016) mereka kelompok yang sama yang melakukan bentrok di Universitas Veteran Indonesia (UVRI) Makassar beberapa hari lalu,” terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Makassar mengamankan 15 orang mahasiswa dan puluhan senjata tajam berbagai jenis, saat di lakukan penggerebekan di sekretariat IPMIL Raya, Kompleks perumahan Bung Permai Blok D 14, Selasa (12/4/2016).
Dalam penggerebekan puluhan mahasiswa itu petugas menyita puluhan benda tajam seperti 4 unit papporok, 2 unit senjata rakitan, 3 unit ketapel, 2 buah badik, 1 buah parang, 4 mata busur dan 6 amunisi hampa.(*)


Komentar