Logo Lintasterkini

Aksi Kekerasan Pelajar Di Pinrang Ternyata Dipicu Masalah Asmara

Aroelk Lintas Terkini
Aroelk Lintas Terkini

Sabtu, 14 Mei 2022 00:38

Ilustrasi
Ilustrasi

PiNRANG — Aksi Kekerasan yang terjadi di lingkungan SMA Negeri 9 Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang yang videonya kemudian beredar dan viral di Media Sosial (Medsos) ternyata bermotifkan asmara.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, dalam video berdurasi 20 derik tersebut, seorang lelaki yang ternyata juga pelajar di sekolah tersebut melakukan tamparan keras ke wajah seorang pelajar perempuan berseragam yang ada di depannya.

Tidak Terima dengan tamparan tersebut, pelajar perempuan yang ada dalam video tersebut (Korban) kemudian melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian Polres Pinrang.

Dalam laporannya, diketahui jika korban berinisial VP (15), warga Kampung Sengae Selatan Desa Mattiro Ade Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang. VP saat ini duduk di bangku kelas 10 SMa Negeri 9 Pinrang
Adapun pelaku diketahui berinisial SA (16), warga Kampung Leppangang Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang.

Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis Hairuddin mengatakan, korban sudah berupaya menghindar saat pelaku yang terlihat sedang marah memanggilnya. Namun upaya itu gagal karena pelaku langsung menghadang korban saat hendak meninggalkan ruangan.

“Kejadiannya sekitar pukul 11.00 WITA di Kompleks SMA Negeri 9 Cempa. Korban merasakan sakit pada pelipis dan kepala akibat pemukulan tersebut,” kata AKP Muhalis dalam keterangannya kepada awak media, Jum’at malam (13/5/2022).

Terpisah, Kejadian ini juga dibenarkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Pinrang, Andi Thamrin. “Iya betul, mereka berdua pelajar kelas satu di SMA Negeri 9 Pinrang,” kata Andi Thamrin.

Thamrin mengungkapkan, dari keterangan yang diperolehnya, diketahui jika kedua pelajar ini ada hubungan asmara atau berpacaran.

“Setelah kami ambil keterangan dari kedua pihak, ternyata aksi (pemukulan) terebut dipicu karena kesalahpahaman dari pelajar laki-laki yang merasa tidak atau kurang dipedulikan oleh pelajar perempuan ini,” sebutnya.

Thamrin mengaku, pihak sekolah sudah turun tangan dan berupaya mempertemukan orangtua kedua pelajar tersebut. “Biar bagaimana pun keduanya anak didik kami, dan kami akan lakukan pembinaan,” ujarnya.

Dia berjanji akan mengevaluasi dan memberikan imbauan langsung kepada seluruh pelajar di sekolahnya agar tidak melakukan kekerasan dalam dunia pendidikan.

“Tentu ini menjadi pembelajaran bagi kami. Kedepannya, kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi,” tutupnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...