Logo Lintasterkini

Tenoon Wujudkan Makassar Ramah Disabilitas Melalui Festival Inklusif 2019

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 14 Desember 2019 19:58

Tenoon Wujudkan Makassar Ramah Disabilitas Melalui Festival Inklusif 2019

MAKASSAR – Sulawesi Selatan merupakan satu dari tiga provinsi dengan populasi penyandang disabilitas tertinggi di Indonesia. Dengan jumlah populasi yang tinggi ini, di dalamnya juga mencakup disabilitas pada usia produktif. Yang mana disabilitas ini membutuhkan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki.

Tenoon sebagai usaha sosial (social enterprise) yang fokus pada pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas mencoba mewujudkan Makassar Ramah Disabilitas melalui Festival Inklusif. Adapun festival ini bertujuan untuk mempertemukan masyarakat umum dengan penyandang disabilitas agar dapat lebih memahami satu sama lain. Kegiatan ini akan menjadi festival inklusif pertama yang diadakan di Makassar atau bahkan Indonesia Timur, dengan harapan akan menjadi agenda tahunan ke depannya. Oleh karena itu di tahun pertama ini diangkatlah tema “Makassar Untuk Semua”.

Pratiwi Hamdhana AM, selaku Chairman Festival Inklusif 2019 sekaligus Founder and Managing Director Tenoon menguraikan bahwa festival ini merupakan yang pertama diadakan di Makassar, bahkan di Indonesia Timur, dengan mengangkat tema inklusivitas untuk mengajak semua kalangan, disabilitas dan non-disabilitas agar saling mengenal.

“Pada penyelenggaraannya yang pertama ini, kami berharap dapat menjadi awal yang baik untuk menyebarkan semangat inklusifitas ke masyarakat umum. Hal ini yang menjadi landasan tema “Makassar untuk Semua” diangkat,” katanya.

Acara yang diadakan di BikinBikin Nipah Mall ini berlangsung dari pukul 10.00 pagi hingga 17.00 sore. Turut hadir dalam acara sekitar 300 peserta (disabilitas dan non-disabilitas) serta 30 institusi, termasuk komunitas-komunitas yang peduli dengan isu inklusivitas.

[NEXT]

Festival Inklusif 2019 ini terdiri dari beberapa agenda di antaranya: Bincang Inspiratif Berbagi Cerita bersama disabilitas yang berdaya; kelas inklusif berupa Workshop Bahasa Isyarat, Kreasi Perca Tenun, Kids Corner serta pemeriksaan gigi dan mulut untuk anak-anak; serta pameran dan bazaar yang melibatkan beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) dan komunitas-komunitas di Makassar. Acara ini terbuka untuk umum dan tidak dikenakan biaya untuk mengikutinya.

Festival Inklusif ini juga menjadi wadah sosialisasi dan berkumpulnya penyandang disabilitas. Mereka diberikan akses untuk dapat berekspresi dan bertukar pikiran dengan rekan-rekannya. Sehingga hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan optimis untuk pengembangan diri dan mandiri secara financial.

 

 

Yusuf, teman Netra yang juga salah satu peserta Festival Inklusif menyampaikan ketertarikannya dengan berbagai pembicara disabilitas yang dihadirkan dalam Festival ini. “Festival ini menjadi wadah untuk memahamkan masyarakat bagaimana kaum disabilitas itu dan diharapkan masyarakat dapat mengerti inklusi, dalam artian tidak membeda-bedakan antara disabilitas dan non-disabilitas sehingga terjadi kesetaraan dalam masyarakat. Dengan terselenggaranya Festival ini diharapkan teman-teman disabilitas tidak lagi merasa canggung dan malu untuk berbaur dengan yang lainnya demi inklusifitas di Indonesia”.

Pada kesempatan yang sama, Tenoon meluncurkan BerdayaBareng. “BerdayaBareng merupakan sebuah inisiatif untuk membuka lapangan kerja bagi penyandang disabilitas agar dapat semakin berdaya melalui platform digital,” urai Pratiwi yang akrab disapa Tiwi.


Platform digital ini dapat membantu penyandang disabilitas untuk mengetahui lapangan pekerjaan mana saja yang tersedia dan juga dapat digunakan bagi perusahaan atau lembaga yang membutuhkan tenaga kerja, terutama penyandang disabilitas. BerdayaBareng dapat diakses dengan mudah, cukup dengan mengisi kriteria dan kategori yang ditampilkan di platform.

“Kami tidak hanya memberikan pelatihan dan edukasi saja, tetapi juga secara nyata membuka akses kepada para pencari pekerjaan (penyandang disabilitas- red) dengan perusahaan atau pun lembaga yang membutuhkan karyawan yang berkebutuhan khusus,” tambah Pratiwi.

Dalam dua hari pembukaan saja, Festival Inklusif ini berhasil menjual lebih dari tiket 300 kepada partisipan dan dihadiri oleh lebih dari 30 instansi, baik pemerintah dan swasta, khususnya yang terkait dengan isu-isu disabilitas.

[NEXT]

“Kami sangat senang mengapresiasi partisipasi dari berbagai pihak yang hadir. Kami tidak menyangka bahwa antusiasme bisa sedemikian besarnya. Kami sangat yakin bahwa kegiatan ini bisa terus terlaksana dengan baik dan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi penyandang disabilitas,” menurut Fauzan Ade Azizie, Koordinator Volunteer sekaligus Social Media & Digital Marketing Tenoon.

Festival Inklusif yang merupakan kerja bersama lebih dari 50 relawan pemuda-pemudi Makassar ini diinisiasi oleh Tenoon. Tenoon sebagai wirausaha sosial telah mengupayakan keterlibatan aktif penyandang disabilitas dalam proses produksi dan pengembangannya. Tenoon juga aktif mengajak masyarakat umum untuk lebih peduli terhadap isu-isu inklusivitas. Beberapa karyawan produksi di Tenoon merupakan penyandang disabilitas yang secara aktif juga menyebarkan kepedulian terhadap isu-isu inklusivitas melalui berbagai workshop.

Seperti pada September lalu, dalam rangka hari Bahasa Isyarat Internasional, Tenoon mengadakan kelas bahasa isyarat secara intens bekerjasama dengan Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuli Indonesia (Gerkatin) Makassar dengan peserta mencapai 150 orang.

“Kami berharap acara ini bisa memberikan manfaat dan dampaknya secara langsung bagi penyandang disabilitas bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang,” tutup Pratiwi (*)

Penulis : Azho

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...