Logo Lintasterkini

Harga Vaksin Covid-19 Belum Ditetapkan, Masyarakat Diminta Bersabar

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Senin, 14 Desember 2020 02:41

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi.

JAKARTA — Janji Pemerintah untuk mendatangkan vaksin Covid-19 di Indonesia sudah dipenuhi. Dimana saat ini Vaksin produksi Sinovac telah tiba di Indonesia sejak pekan lalu.

Menurut informasi yang berkembang bahwa skema pendistribusian vaksin nantinya dlakukan dengan 2 (dua) cara, yakni bantuan cuma-cuma alias gratis bagi kelompok priortas. Dan skema kedua yakni masyaakat bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara berbayar atau secara mandiri.

Skema secara mandiri ini sempat membuat sebagian kelompok masyarakat merasa cemas. Pasalnya, berkembang informasi di tengah-tengah masyarakat bahwa harga per vaksin anti virus corona tersebut cukup mencengangkan sekira Rp. 200.000 per vaksin.

Agar vaksin ini eektif, maka harus disuntikan sebanyak 2 kali pada setiap orang. Artinya, jika menggunakan skema secara mandiri (berbayar) ini, maka sedikitnya masyarakat harus merogoh kantong hinggakisaran Rp.400.000 (dua kali vaksinasi).

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan, hingga saat ini pemerintah belum menetapkan harga vaksin COVID-19. Untuk itu masyarakat diminta bersabar menunggu pengumuman resmi.

“Informasi yang beredar saat ini tidak dapat dijadikan rujukan dan kami imbau masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi pemerintah terkait vaksin dan vaksinasi COVID-19,” kata Siti di Jakarta, Minggu (13/12/2020).

Hal itu ia sampaikan terkait sejumlah informasi yang beredar mengenai harga vaksin COVID-19 di masyarakat. Padahal, pemerintah belum mengumumkan terkait tarif atau harga vaksin.

Pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860/2020 telah menetapkan enam jenis vaksin COVID-19 yang dapat digunakan di Indonesia.Adapun keenam vaksin tersebut yaitu vaksin produksi Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer/BioNTech dan Sinovac.

“Kehadiran dan penggunaannya dalam program vaksinasi di Indonesia masih dinamis mengikuti proses pengadaan dan izin penggunaannya,” ujar Siti Nadia.

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat agar bersabar hingga izin edar vaksin dikeluarkan oleh BPOM. Begitpun dengan tarif atau penetapan harga vaksin masyarakat diminta menunggu pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...