Logo Lintasterkini

Kunjungi Gowa, Mendes PDTT Tinjau Program Padat Karya Tunai

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Kamis, 15 Februari 2018 17:09

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo tinjau aktivitas padat karya tunai pembangunan jalan tani.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo tinjau aktivitas padat karya tunai pembangunan jalan tani.

GOWA – Warga di Desa Borong Palala, Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, kini mendapat harapan baru dengan dibangunnya jalan usaha tani dari dana desa dengan skema padat karya tunai. Jalan tani tersebut menjadi salah satu nadi perekonomian masyarakat desa yang 90% bermata pencaharian sebagai petani.

Di tengah guyuran hujan dan menggunakan sepatu boot, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo meninjau langsung aktivitas padat karya tunai pembangunan jalan tani.

“Kami melihat pekerjaan program padat karya tunai yang dibiayai dana desa. Mereka bangun jalan desa, jalan di tengah sawah sampai jembatan. Selama ini masyarakat harus mutar, jadi kalau hujan repot. Sekarang masyarakat lebih mudah,” ujarnya usai meninjau jalan usaha tani, Kamis (15/2/2018).

Jalan tani sepanjang 200 x 2 meter dan jembatan besi sepanjang 4 meter tersebut dialokasikan dari anggaran dana desa tahun 2018 yaitu sebesar Rp117 juta. Anggaran sekitar Rp38 juta diantaranya digunakan untuk upah pekerja.

Pengerjaan dengan skema padat karya tunai ini melibatkan sekitar 50 orang warga miskin dan pengangguran di desa. Upah untuk tukang sekitar Rp122.000 dan upah untuk pekerja sekitar Rp102.000 per hari.

Sementara itu, Kepala Desa Borong Palala, Ramli Supriadi menyatakan, pemanfaatan dana desa sudah sesuai hasil. Sejumlah infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi terus dibangun. Pembangunannya pun sudah sesuai dengan hasil musyawarah desa.

“Apa yang kita bangun sesuai dengan kebutuhan warga. Kami fokus pada petani karenanya membuat jalan tani. Kalau dulu susah untuk pelihara padi, susah beli pupuk ke luar dan susah bawa hasil panen, maka dibuatkan jalan usaha tani dari dana desa ini,” ujar Ramli.

Salah satu warga yang merasakan langsung pemanfaatan dari jalan usaha tani, Baharudin, menyatakan bahwa dulu jika ke sawah harus memutar dengan jarak 2 km dan jalanan berlumpur. Namun dengan adanya perbaikan jalan, dirinya kini hanya menempuh sepanjang 1 km..

“Dengan adanya jalan tani ini memudahkan kami untuk mengangkut hasil panen. Yang dulunya kami harus jalan kaki atau menggunakan kuda saat mengangkat hasil panen, selain itu membutuhkan waktu yang lebih lama, sekarang setelah ada jalan tani kami bisa mengangkut hasil panen dengan kendaraan bermotor dan lebih cepat,” ujarnya optimis. (*)

Penulis : Hendra Sahab

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...