JAKARTA — Vaksin Covid-19 Pfizer telah terbukti efektif. Terutama melawan corona di rentang usia anak 12-15 tahun.
Jenis vaksin ini yang digunakan di Amerika Serikat. Kemudian keluar pernyataan presiden Joe Biden untuk membolehkan warganya melepas masker usai tuntaskan vaksinasi.
Akan tetapi, Singapura justru berbanding terbalik. Sama-sama pakai vaksin Pfizer, tetapi Singapura malah melakukan lockdown.
Baca Juga :
Mengutip CNBC Indonesia, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama membenarkan bahwa hasil penelitian terhadap vaksin yang digunakan turut mendasari kebijakan AS tersebut. AS menggunakan vaksin Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson.
“Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat membuat rekomendasi ini berdasar hasil penelitian terhadap vaksin yang mereka gunakan, yaitu Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson,” katanya, Jumat (14/5/2021).
Namun kondisi berbeda terjadi di Singapura. Sama-sama menggunakan vaksin Corona Pfizer, negara kota tersebut saat ini justru memperketat pembatasan. Lockdown diberlakukan mulai Minggu (16/6/2021) dan berlaku selama 4 pekan hingga Minggu (13/6/2021). Kenapa vaksin yang sama tidak cukup meyakinkan di Singapura?
“Tentu saja ada beberapa faktor lain, seperti cakupan vaksinasi yang sudah dilakukan, trend epidemiologi yang sekarang ada di AS, upaya memotivasi yang belum divaksin, dan tentu juga aspek social determinant of health,” kata Prof Tjandra, Sabtu (15/5/2021).
Pfizer juga menjadi salah satu jenis vaksin Corona yang akan dipakai di Indonesia. Jika kelak sudah pakai vaksin Pfizer, RI bakal bisa lepas masker seperti AS atau tetap bisa lockdown seperti Singapura?
“Dalam situasi Covid-19 sekarang ini memang sulit kita (dan juga para pakar dunia) membuat ‘jaminan’ pasti, keadaannya masih sangat ‘fluid’, dapat berubah setiap saat,” jelas Prof Tjandra.(*)
Komentar