SUNGGUMINASA – Sikap terpuji ditunjukkan Bupati Gowa Adnan Puchrita Ichsan terkait kasus pemukulan yang dilakukan oknum Satpol PP Gowa.
Bahkan orang nomor satu di Gowa ini mengaku marah besar kepada Sekretaris Satpol PP Gowa Mardani Hamdan lantaran memukul pasangan suami-istri (pasutri) saat razia PPKM darurat. Adnan meminta Mardani mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Tadi malam saya langsung telepon. Begitu saya dapat laporan dan videonya (viral), saya langsung telepon yang bersangkutan,” ujar Adnan saat ditemui wartawan.
Baca Juga :
Adnan mengaku mengenal Mardani. Dia pun meminta klarifikasi ke sang bawahan atas kekerasan yang terjadi.
“Yang bersangkutan ini kan Sekretaris Satpol, jadi tentulah saya tahu dan kenal dengan yang bersangkutan. Saya langsung telepon saya tanya (minta klarifikasi) kenapa bisa ada kejadian seperti ini,” katanya.
Saat berbicara di telepon, kata Adnan, sang bawahan disebutnya mengakui razia PPKM di rumah warga diwarnai aksi kekerasan alias pemukulan kepada pasutri. Mendengar pengakuan langsung dari Mardani, Adnan lantas meminta sang bawahan bertanggung jawab atas insiden tersebut.
“Jadi saya sampaikan kau telah berbuat kau sebagai orang Gowa harus berani bertanggung jawab. Dan dia katakan saya siap bertanggung jawab,” katanya.
Kemudian saat bicara soal sanksi, Adnan tegas mengaku tak akan pilih kasih. Dia bahkan menyebut Mardani bisa saja terkena sanksi berat setelah menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat Kabupaten Gowa.
“Kita akan lihat nanti pemeriksaan Inspektorat, tapi kalau saya karena sekali lagi kita semua mengambil keputusan dan kebijakan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang ada, kalau saya berharap dia dihukum berat,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Adnan selaku kepala daerah setempat menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas insiden kekerasan yang dilakukan oleh bawahannya. Adnan meminta maaf secara terbuka, baik atas nama Pemkab Gowa maupun atas nama pribadi.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Gowa menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena ini sudah mengganggu kenyamanan kita,” ucapnya.
“Dan saya (secara pribadi) juga memohon maaf kepada korban dan keluarganya karena ada petugas atau oknum aparat Pemerintah Kabupaten Gowa yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat Kabupaten Gowa,” imbuhnya. (*)
Komentar