JAYAPURA – Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, membantah adanya berita yang menyebutkan adanya ribuan orang suku Korowai yang menderita kelaparan imbas dari penutupan tambang liar di wilayah Korowai.
“Saya sudah mengecek langsung kepada salah satu kepala suku di Korowai, Bapak Adonia Yalengkatu, beliau dengan tegas menyatakan bahwa info tersebut tidak benar,” terang Dax, pada hari Rabu (15/8/2018).
Bahkan Bapak kepala suku sangat mengapresiasi langkah tegas Pangdam untuk melarang heli untuk terbang, karena selama ini heli tersebut disewa oleh para penambang liar yang datang dari luar Korowai. Dengan pelarangan tersebut otomatis supply logistik penambang liar tersebut terputus dan mereka berangsur-angsur akan meninggalkan lokasi tersebut.
Baca Juga :
Semantara, bagi masyarakat Korowai, pelarangan tersebut sebenarnya tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup mereka. “Selama ini kami sudah terbiasa makan betatas, ubi dan sagu yang tumbuh di alam sekitar kami. Bagaimana mungkin hanya karena satu atau dua heli tidak terbang lalu mereka bilang ribuan suku Korowai menjadi kelaparan? Jelas berita itu tidak benar,” sambung Adonia, yang juga menjadi salah satu ketua Lembaga Masyarakat Adat di Boven Digul.
Adonia juga mendukung langkah pemerintah Provinsi untuk menutup penambangan ilegal tersebut dan mendorong pemerintah mengeluarkan regulasi jelas yang dapat melindungi hak-hak masyarakat Korowai sebagai pemegang hak ulayat. “Saat ini kami dari LMA sedang menyusun draft usulan tentang regulasi tersebut, mudah-mudahan dalam waktu dekat draft tersebut sudah bisa kami kirim ke Provinsi,” tambahnya.
Adonia menduga berita bohong tentang kelaparan tersebut sengaja dihembuskan oleh kelompok pendulang ilegal.
“Sekali lagi kami berterimakasih kepada bapak Pangdam yang telah bertindak tegas untuk menutup lokasi penambangan ilegal tersebut,” katanya yang dihubungi melalui sambungan telepon.
Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI George E. Supit, kembali menegaskan dukungannya atas keputusan Pj Gubernur untuk menutup penambangan ilegal di Korowai. Hal ini merupakan komitmen Kodam XVII/Cenderawasih dalam melindungi kekayaan dan kelestarian alam Papua dari tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Pangdam pun menegaskan larangan keras bagi anggota TNI untuk terlibat dalam segala kegiatan yang bersifat ilegal.
“Meskipun sampai saat ini saya belum menemukan bukti keterlibatan anggota TNI di Korowai, namun saya tidak akan segan untuk memberikan tindakan tegas apabila nanti ditemukan oknum anggota yang nakal. Ini sudah menjadi atensi saya kepada seluruh jajaran Kodam,” tegas Mayjen TNI George E. Supit. (*)
Komentar