Logo Lintasterkini

Kapendam : “Tidak Ada Penikaman dan BBM Ilegal”

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Minggu, 16 Oktober 2016 19:54

Kapendam VII/Wrb Kolonel Inf Alamsyah.
Kapendam VII/Wrb Kolonel Inf Alamsyah.

KENDARI – Kasus dugaan penikaman yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI terhadap anggota Polri di Kendari masih dalam proses pengembangan serta penyelidikan lebih lanjut kedua belah pihak. Hal tersebut diungkapkan Kapendam VII/Wirabuana, Kolonel Inf Alamsyah kepada lintasterkini.com, Minggu, (16/10/2016).

“Ya benar ada kejadian itu, bukan penikaman, tapi akibat tarik menarik sangkur. Sehingga salah satu oknum polisi tergores 1 cm,” papar Alamsyah.

Hanya saja, kata dia, kronologis atau latarbelakang penyebab kejadian tersebut masih diselidiki kedua belah pihak. Untuk Koptu koko dimintai keterangannya di Denpom Kendari.

Ditambahkannya, versi yang mengatakan anggota TNI menjadi beking solar illegal itu tidak benar. Menurut Kapendam ini, BBM itu milik Denbekang Kendari yang akan disalurkan ke satuan yang berada di pulau.

Seperti diketahui sebelumnya, lintasterkini.com telah memberitakan kasus dugaan bongkar muat BBM ilegal di pelabuhan Kendari yang ditengarai dibekingi oknum TNI. Seorang anggota polisi Bripka Bahjipa yang sehari-harinya bertugas Bagian Direktorat Reskrimsus Polda Sulawesi Tenggara yang berniat membongkar jaringan BBM ilegal tersebut harus menjadi korban penikaman oknum TNI anggota Bekang, Koptu Koko.

Penikaman Bripka Bahjipa yang dilakukan oknum TNI, Koptu Koko terjadi, Sabtu, (15/10/2016) sekira pukul 16.30 Wita di Pelabuhan Batu Feri Kendari, Kelurahan Dapu-Dapura, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari. Korban ditikam oleh oknum anggota Bekang TNI AD itu berawal saat korban Bripka Bahjipa mendapat informasi jika di Pelabuhan Batu Feri Kota Kendari ada kegiatan bongkar muat BBM bersubsidi.

Saat itu, oknum TNI, Koptu Koko menghampiri dan menanyakan kepada korban kapasitasnya sehingga berada di lokasi bongkar muat BBM. Ketegangan pun tak dapat dihindari, saat pelaku Koptu Koko menanyakan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan ingin mengambil Handpone tapi akhirnya ditolak oleh korban.

Tiba-tiba pelaku Koptu Koko langsung menyerang Korban dengan memukul pipi di bagian rahang sebelah kiri. Namun korban langsung memeluk pelaku dan mengatakan tidak enak dilihat sama masyarakat, lantaran sama-sama anggota.

Meskipun anggota polisi yang menjadi korban ini berusaha menenangkan kemarahan pelaku yang oknum TNI, namun Koptu Koko mengeluarkan sangkur lalu menikam korban. Korban sempat menangkis tikaman pelaku, namun tetap mengenai korban dan menembus di bagian perutnya. Akibatnya korban mengalami luka di bagian tangan sebelah kiri serta menembus perut sedalam 1 cm. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...