Logo Lintasterkini

Riedl : Thailand dalam Posisi Tertekan, Indonesia tanpa Beban

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Sabtu, 17 Desember 2016 01:23

Juara bertahan, Thailand akan menjamu Timnas Indonesia pada Final AFF Cup 2016 Sabtu malam ini, (17/12/2016), pukul 20.00 WITA. Petandingan ini ibarat adu strategi antara Alfred Riedl Vs Kiamtisuk.
Juara bertahan, Thailand akan menjamu Timnas Indonesia pada Final AFF Cup 2016 Sabtu malam ini, (17/12/2016), pukul 20.00 WITA. Petandingan ini ibarat adu strategi antara Alfred Riedl Vs Kiamtisuk.

LINTASTERKINI.COM – Alfred Riedl, pelatih Timnas Indonesia, menyebut tim asuhannya lebih releks dibanding tuan rumah Thailand. Kedua tim bakal menjalani duel leg kedua final Piala AFF 2016 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/12/2016).

“Mereka dalam posisi tertekan. Indonesia berstatus sebagai underdog. Kami lolos ke final sudah merupakan sesuatu yang luar biasa,” kata Alfred Riedl saat dijumpai di Hotel Emerald, Bangkok, pasca konfrensi pers jelang laga pada Jumat, (16/12/2016).

Thailand yang amat superior sejak babak penyisihan, kini menurut Alfred dalam posisi terjepit sesuai kalah 1-2 pada final pertama di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu (14/12/2016).

“Mereka terkejut dengan perlawanan yang kami berikan. Saya yakin mereka sama sekali tidak menyangka kami bisa memenangi pertandingan,” ungkap arsitek asal Austria itu.

Secara khusus Alfred memuji anak-asuhnya yang sukses melalui masa-masa sulit sehingga bisa sampai ke partai final. Dia mengakui menggelar persiapan dengan keadaan sangat minim.

“Di babak penyisihan kami bisa dibilang beruntung bisa lolos ke semifinal. Saat berjumpa Vietnam, lagi-lagi para pemain bisa menunjukkan semangat juang yang luar biasa,” ungkap Alfred.

Menurut pelatih berusia 67 tahun tersebut, sejatinya tim besutannya tidak menyajikan penampilan superior layaknya Thailand. Akan tetapi faktanya, Timnas Indonesia menyudahi pertandingan dengan kemenangan, baik saat berjumpa tim kuat Vietnam dan juga Thailand saat ini.

Apresiasi diberikan Alfred kepada para pemain Timnas Indonesia. Mereka terlihat tidak terpukul mentalnya sekalipun mengalami sejumlah ujian. Pernyataan ini mengacu pada cedera yang memimpa Irfan Bachdim menjelang Piala AFF dan Andik Vermansah pada final pertama.

“Tidak mudah bagi sebuah tim untuk bisa fokus bermain dengan semangat tinggi kala ditinggal pemain-pemain pentingnya,” pungkasnya.

[NEXT]

Pelatih PSM Nilai Juara AFF Sangat Berarti Bagi Perkembangan Sepak Bola Indonesia

Sukses Timnas Indonesia menekuk Thailand 2-1 pada leg pertama Final Piala AFF di Stadion Pakansari Cibinong, Rabu (14/17/2016) mendapat apresiasi dari Robert Alberts, pelatih PSM Makassar.

Menurut pelatih asal Belanda ini, semangat dan militansi yang diperlihatkan skuat merah putih sangat luar biasa. “Mereka mampu menciptakan atmosfir yang bagus di Stadion Pakansari. Saya juga turut senang dengan kemenangan ini,” ujar Robert usai latihan reguler PSM di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Jumat (16/12/2016) pagi.

Meski begitu, Robert merasa perlu mengingatkan bahwa kemenangan hanya ‘modal kecil’ buat timnas saat dijamu Thailand pada pertemuan kedua di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/12/2016).

Di mata Robert, apa yang ditampilkan skuat Kiatasuk Senamuang di Stadion Pakansari masih dibawa standar permainan mereka. Dimata Robert, permainan taktis dan kerjasama tim ala Thailand sangat jarang terlihat di Stadion Pakansari.

“Mereka tidak bermain seperti saat mengalahkan Indonesia di penyisihan grup dan dua kali menekuk Myammar di semifinal,” papar Robert.

Karena itu, Robert menegaskan kemenangan 2-1 Indonesia atas Thailand belum berarti apa-apa. Apalagi, Thailand hanya butuh menang 1-0 untuk meraih gelar kelima pada turnamen sepak bola antarnegara Asia Tenggara ini.

“Kalau Thailand bermain seperti saat mengalahkan Myanmmar 4-0, Indonesia harus tampil dua kali lebih baik dibandingkan pada pertemuan pertama,” tutur Robert.

Meski begitu, Robert mengaku berharap Indonesia bisa mengimbangi Thailand seperti yang mereka lakukan sewaktu menghadapi tuan rumah Vietnam di semifinal.

“Gelar juara Piala AFF akan sangat berarti buat perkembangan sepak bola Indonesia ke depan. Karena di mata saya potensi pemain Timnas Indonesia termasuk yang terbaik di Asia Tenggara,” tutupnya.

[NEXT]

Suporter Thailand Janjikan Akan Buat Timnas Indonesia Gemetar

Antusiasme publik sepak bola Thailand amat tinggi menatap duel leg kedua final Piala AFF 2016 melawan Timnas Indonesia di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/12/2016). Tiket pertandingan sudah habis sejak tengah pekan.

Penjualan tiket di Negeri Gajah Putih amat tertata rapi. Thai Ticket Major yang menjadi mitra Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) mulai melakukan penjualan tiket sejak Minggu (11/12/2016). Penjualan tiket melalui dua sistem langsung di sejumlah gerai dan via online.

Timnas Indonesia kontra Thailand.

Khusus untuk suporter Indonesia, mereka hanya membeli lewat sistem online. FAT membatasi kuota maksimal buat suporter tamu sebanyak 5 ribu lembar tiket. Mereka ditempatkan di zona away (W1-W3) di Stadion Rajamangala.

Penukaran tiket asli sudah dilakukan sejak Senin (12/12/2016) hingga Rabu (14/12/2016) di 14 gerai yang menyebar di berbagai pusat keramaian di kota Bangkok. Sehingga pada hari pertandingan para penonton tinggal antre saja masuk ke area stadion.

Masing-masing orang hanya bisa membeli dua tiket saja. Kebijakan ini dibuat Thai Ticket Major untuk menghindari praktek percaloan. Harga tiket paling mahal yakni zona W1 dipatok dengan harga 600 baht (sekitar Rp 224 ribu). Di sisi lain, tiket termurah dihargai 100 baht (Rp 37 ribu).

Suporter Thailand menjanjikan tekanan psikologis maksimal yang akan membuat penggawa Timnas Indonesia gemetar saat menantang tim negara mereka.

“Lihat saja nanti, Stadion Rajamangala akan penuh dengan lautan manusia. Ada 60 ribu penonton yang datang. Sepanjang pertandingan kami akan berteriak di tribune. Kami akan membuat para pemain Indonesia gemetar,” ungkap Paeraaat Somsan, fans Ultras Thailand saat dijumpai Bola.com di Grand Fourwings Convention Hotel pada Jumat (16/12/2016).

Pernyataan serupa dilontarkan sopir taksi yang mengantar Bola.com ke lokasi liputan. “Saya besok pilih meliburkan diri, tidak bekerja menarik taksi. Saya datang ke Thailand buat mendukung timnas negara saya. Indonesia besok bakal kalah 0-2,” ungkap Phat Phat, supir taksi Grab.

Wolfgang Pikal, asisten pelatih Timnas Indonesia seusai laga leg pertama final Piala AFF 2016 menyakini tekanan duel kedua lebih berat.

“Kemenangan 2-1 di pertandingan pertama belum menjadi jaminan bagi Indonesia untuk bisa juara Piala AFF. Thailand pasti bakal ngotot dan berjuang habis-habisan saat bertindak sebagai tuan rumah. Dan patut diingat mereka bakal didukung suporter yang jumlahnya amat berlimpah,” ujar Wolfgang. (*)

(Sumber : bola.com)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...