MAKASSAR – Perkara Pilkada Luwu Timur (Lutim) 2020 telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), dianggap selesai. Tinggal menunggu jadwal Rapat Pleno Penetapan Bupati dan Wakil Bupati terpilih oleh KPU.
Dari hasil penghitungan suara, Pilkada itu dimenangkan pasangan calon Thorig Husler dan Budiman Hakim.
Hanya saja, Thorig Husler tidak dapat dilantik nantinya. Sebab, telah meninggal dunia pada Desember 2020 lalu. Dan akan digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt).
Baca Juga :
Plt Bupati nantinya akan diduduki Budiman Hakim usai dilantik. Tentu akan terjadi kekosongan kursi Wakil Bupati.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Ketua Golkar Sulsel, Zulham Arief kepada awak media di Sekretariat Golkar Sulsel, Makassar, Rabu malam kemarin (17/02/2021).
“Jadi setelah pelantikan mungkin pak Budiman dilantik sebagai Wakil Bupati, lalu menjadi Plt Bupati. Itukan tidak serta merta pak Budiman langsung jadi Bupati. Setelah itu, baru diusulkan siapa yang jadi Wakil Bupati ke Kemendagri,” jelasnya.
Sebagai partai pengusung, Golkar pun mulai mencari sosok Wakil Bupati Lutim yang akan mendampingi Budiman Hakim nantinya.
Partai berlambang pohon beringin ini, dianggap memenuhi syarat untuk mengusung kadernya mendampingi Budiman Hakim. Sebab meraih tujuh kursi pada Pileg 2019 lalu.
“Kita ini memang masih sementara mencari figur yang tepat, itu memang dibantu dari pak Taqwa Muller (Plt Ketua DPD ll Golkar Lutim). Itu sedang berdiskusi dengan kita di DPD l dengan pak Ketua Golkar Sulsel (Taufan Pawe),” kata Zulham.
Selain Golkar, juga ada tujuh partai pengusung Thorig Husler-Budiman Hakim di Pilkada Lutim 2020 lalu, di antaranya Gerindra, PAN, PDIP, PKB, PKS dan PBB.
Di sisi lain, Zulham mengklaim jika Budiman Hakim akan bergabung dengan Golkar setelah bertemu dengan Taufan Pawe.
“Pak Budiman sudah dipanggil langsung oleh pak Ketua (Taufan Pawe) bahkan diterima langsung di rumah beliau di Parepare. Di situ pak Budiman sudah menyampaikan keinginannya untuk masuk ke Golkar,” akunya.
“Secara tanggung jawab moril beliau harus mengingat jasa-jasa pak Husler, membesarkan beliau dari seorang birokrat masuk dan memilihnya sebagai wakil bupati. Saya kira harga mati dari Golkar,” lanjut Zulham. (*)
Komentar