Logo Lintasterkini

Bakamla RI Bagikan Life Jacket pada Nelayan Tradisional di Manado

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Rabu, 18 April 2018 18:19

Bakamla RI bagikan life jacket bagi nelayan di Manado, Sulawesi Utara.
Bakamla RI bagikan life jacket bagi nelayan di Manado, Sulawesi Utara.

JAKARTA – Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI melalui Direktorat Kerja Sama membagikan 55 unit perlengkapan keselamatan melaut life jacket kepada nelayan kapal tradisional katinting. Pembagian life jacket itu dilakukan di Sekretariat Asosiasi Nelayan Tradisional (Antra), Manado, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.

Pembagian life jacket ini dilakukan pada saat rombongan Bakamla RI dari Jakarta dipimpin Kasubdit Pengembangan Potensi Keamanan dan Keselamatan Laut (P2K2L), Kombes Pol Suharwiyono menggelar sosialisasi keselamatan laut, Kamis, (12/4/2018). Sosialisasi dihadiri antara lain Kasatpolair Polresta Manado, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Manado, Kepala Satwas PSDKP Tumumpa Manado dan Adpel Manado serta puluhan nelayan tradisional setempat.

Kabid Inhuker Zona Maritim Tengah Bakamla RI, Yospendi, S.T, S.Sos, S.H, M.Si yang hadir menjadi narasumber mengatakan, Bakamla RI menggelar kegiatan ini karena peduli pada keselamatan nelayan, khususnya nelayan tradisional di Sulut agar aman pada saat melaut.

“Bakamla RI ada untuk menjaga keamanan dan keselamatan di laut, khususnya bagi para nelayan,” katanya.

Diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi keselamatan laut yang digelar Bakamla RI ini, nelayan menjadi peduli dan sadar akan pentingnya keselamatan saat melaut dengan menggunakan alat keselamatan melaut.

Kombes Pol Suharwiyono mengatakan bahwa life jacket yang diberikan oleh Bakamla RI kepada nelayan sudah teruji ketahanannya di laut hingga 84 jam. Untuk mengedukasi masyarakat lebih mendalam tentang pentingnya menjaga keselamatan saat melaut, Bakamla RI juga membawa serta Sape’i yang merupakan anggota Tim URCL (Unit Reaksi Cepat Laut) Bakamla RI untuk memberikan penjelasan dalam bentuk lisan dan praktek.

Praktek yang diberikan kepada nelayan diantaranya tentang cara mengangkat korban dari laut ke perahu sampai dengan ke mobil ambulance secara aman. Praktek lainnya yakni cara menolong orang dalam kondisi panik yang akan tenggelam.

Ketua Antra Manado, Jandry Umbu mengatatakan, sejak lama mereka ingin ada pelatihan seperti SAR. Namun hingga kini belum ada yang memfasilitasi. (*)

 Komentar

 Terbaru

News15 Juli 2025 09:56
Reklame Liar Ditertibkan, Pemkot Makassar Rencana Tata Ulang Letak Lokasi Iklan
MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar, melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) kembali melakukan langkah tegas dengan menertibkan reklame yang tidak...
News15 Juli 2025 09:45
Dipimpin Bupati, Polres Toraja Utara Laksanakan Apel Gelar Pasukan Ops Patuh Pallawa 2025
TORAJA UTARA – Operasi Patuh Pallawa kembali digelar. Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Pallawa 2025 dilakukan secara serentak di seluruh Wilayah...
News15 Juli 2025 08:18
Ruang Kerja Legislator Jadi Ruang Dialog Seni: DKSS dan DPRD Sulsel Bahas Masa Depan Kesenian
MAKASSAR – Ruang kerja Wakil Ketua DPRD Sulsel hari itu bukan hanya jadi tempat formal, tetapi berubah menjadi ruang dialog seni yang hangat. Au...
News14 Juli 2025 21:30
Bupati Gowa Apresiasi Kerja Dinas Lingkungan Hidup di Beautiful Malino 2025, Azhari Azis: Bangun Kolaborasi dengan Tim Kecamatan
GOWA – Perhelatan akbar Beautiful Malino 2025 yang dinilai banyak pihak terbilang sukses, rupanya berdampak pada kerja Dinas Lingkungan Hidup Ka...