PINRANG – Pengembangan budidaya hortikultura jenis keladi atau talas Jepang sudah mulai dilakukan di Bumi Lasinrang Kabupaten Pinrang. Sebagai langkah awal pengembangan tanaman tersebut, maka dilakukan budidaya percontohan tanaman hortikultura ini di Desa Ujung Labuang Kecamatan Suppa Pinrang.
Hal itu diungkapkan Jamaluddin Jafar Jerre, anggota Komisi IV DPR RI baru-baru ini saat berkunjung ke kabupaten yang menjadi kampung halamannya.
“Talas Jepang cukup menjanjikan untuk dikembangkan ke depannya. Tanaman ini tumbuh berkembang baik di tanah berpasir dengan asupan air yg cukup. Untuk penjualannya, dijamin aman karena hasil produksinya langsung kita ekspor ke Jepang,” ucap Jamaluddin, yang akrab disapa Kanda Jamal.
Baca Juga :
Dia menuturkan, Tanaman ini banyak dikonsumsi orang luar negeri, khususnya Jepang karena kadar gulanya rendah dan bisa dijadikan pengganti beras. Untuk pengembangan di Pinrang sendiri kata Jamal, rencananya talas Jepang ini akan dijadikan tanaman alternatif selain Padi atau menjadi tanaman sela.
“Untuk lahan satu hektar bisa menghasilkan produksi 48 ton dengan masa tanam hingga panen selama 6 bulan dengan asumsi harga sekitar Rp80 juta hingga Rp90 juta atau sekitar Rp16 juta per bulan. Hasil ini jauh lebih menggiurkan jika dibandingkan hasil dari menanam padi yang cuma berkisar Rp 3juta hingga Rp5juta per bulannya,” terang Jamal.
Faktor keberhasilan dan biaya produksinya juga lebih baik dari tanaman padi karena kurang diserang penyakit serta menggunakan pupuk kandang. Rencananya, untuk produksi awal, pihaknya menyiapkan lahan produksi sekitar 600 sampai 1000 hektar.
“Tanaman ini sudah diuji coba di Bantaeng dan hasilnya cukup menjanjikan. Selain pengembangan tanaman talas Jepang, saya juga sudah mempersiapkan pengembangan tambak ikan tawar produktif di Pinrang, dan mudah-mudahan terobosan inovatif ini bisa membawa manfaat bagi kita semua,” tutupnya. (*)
Komentar