Logo Lintasterkini

Supratman Nilai Penegak Perda KTR Tak Maksimal

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 19 Februari 2022 22:48

Anggota DPRD Makassar, Supratman sosialisasikan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR), di Hotel Grand Town
Anggota DPRD Makassar, Supratman sosialisasikan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR), di Hotel Grand Town

MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Supratman menggelar sosialisasi peraturan daerah (Perda) nomor 4 tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR), di Hotel Grand Town, Sabtu (19/2/2022).

Kata dia, regulasi ini tidak mengatur persoalan larangan merokok tetap ada kawasan tertentu yang memang dilarang. Misalnya, sekolah, fasilitas umum dan gedung pemerintahan.

“Hanya saja saya lihat penegakan perda KTR ini tak maksimal. Apakah tidak tega diterapkan atau bagaimana,” jelas Supratman.

Ketua Komisi C DPRD Kota Makassar itu mencontohkan perda mengenai sampah. Di mana, mereka yang membuang sampah sembarangan akan dikenakan sanksi denda uang.

“Nah bagaimanami seperti penjual jalangkote. Mungkin kondisinya seperti ini sehingga tak maksimal penegakan perda,” ujarnya.

Politisi NasDem ini mengatakan, Perda tentang KTR dinilai penting. Apalagi, hal ini mendukung program pemerintah kota terkait kota sehat dan bersih. Sebab, salah satu indikator pemberian penghargaan Kota Sehat harus ada regulasi ini.

“Dasar pembentukan perda ini, pemerintah ingin ada kawasan yang sehat. Mungkin terjadi prokontra, tapi banyak orang dukung perda ini sebab rokok ini sangat berbahaya,” ungkapnya.

“Selain itu, perda ini dibentuk dengan tujuan melindungi usia produktif. Termasuk generasi masa depan di Kota Makassar,” tukasnya.

Terpisah, Narasumber Kegiatan, Indira Mulyasari Paramastuti mengatakan, dirinya setuju mengenai lemahnha penegakan Perda tentang KTR. Olehnya itu, sosialisasi ini sangat penting untuk disebarluaskan ke masyarakat.

“Jadi, penegakan perda KTR ini sesuai isinya, disitu ada peran masyarakat. Seperti apa? Mereka bisa menegur jika tidak sesuai regulasi,” ungkap Indira Mulyasari Paramastuti.

Tujuan utama perda ini, menurut Indira yakni melindungi kesehatan orang lain yang tidak merokok. Sebab, perokok pasif lebih rentan menerima penyakit ketimbang mereka yang aktif.

“Ternyata, perokok pasif jauh lebih bahaya daripada aktif. Tujuannya memang melindungi dulu. Sehingga perda KTR ini lahir,” jelasnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...