JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan tegas dengan pelaku judi. Tidak kenal siapa, jika oknum anggota polisi akan dicopot.
Hal itu disampaikan Sigit saat memberikan arahan melalui video conference kepada seluruh jajaran mulai dari tingkat Mabes Polri hingga Polda Jajaran di seluruh Indonesia pada Kamis (18/8/2022).
“Yang namanya perjudian apakah itu judi darat, judi online, dan berbagai macam bentuk pelanggaran tindak pidana lainnya harus ditindak,” kata Sigit dalam keterangannya, Jumat (19/8/2022) dikutip dari pikiran-rakyat.com.
Baca Juga :
“Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot, saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu Direktur, apakah itu Kapolda saya copot. Demikian juga di Mabes tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga,” katanya.
Mantan Kabareskrim Polri ini pelanggaran yang dilakukan anggota kepolisian akan berdampak pada tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.
Oleh karenanya, seluruh personel Polri harus mendengar dan menyerap aspirasi atau keluhan atas laporan-laporan masyarakat.
Dia juga meminta untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat.
“Mulai dari peredaran narkotika, perjudian baik konvensional ataupun online, adanya pungutan liar (pungli), Ilegal Minning, penyalahgunaan BBM dan LPG, sikap arogan hingga adanya keberpihakan anggota dalam menangani permasalahan hukum di masyarakat,” tutur Sigit.
Sigit pun menyinggung soal kasus penembakan Brigadir J. Dia mengungkapkan sebelum adanya peristiwa penembakan itu terjadi sejumlah lembaga survei merilis bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri meningkat.
Namun kata dia, pasca peristiwa penembakan tren positif soal kepercayaan publik tersebut langsung mengalami penurunan.
Meski begitu lanjutnya kepercayaan publik kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara tersebut secara tuntas.
Oleh karena itu, Sigit memastammmmmm akan terus mengusut tuntas kasus itu tanpa ada yang ditutup-tutupi sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kita laksanakan terkait dengan kasus tersebut dan ini adalah pertaruhan Institusi Polri, pertaruhan marwah kita sehingga harapan kita angka 78 itu minimal sama atau naik karena sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kita buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya, jadi itu yang menjadi pegangan kita,” ujarnya.***
Komentar