MAKASSAR – Baru-baru ini beredar foto vulgar seorang wanita yang diduga Kepala Sekolah (Kepsek) salah satu SDN di Makassar, membuat Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto berang. Danny Pomanto, sapaan akrab Walikota, langsung membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus foto vulgar Ibu Kepsek berinisial ICW.
Foto vulgar setengah badan itu, tanpa sengaja, diunggah sendiri oleh yang bersangkutan berinisial ICW di grup WhatsApp (WA) Kepala Sekolah SD se-Kota Makassar. Orang nomor satu di lingkup Pemkot Makassar ini mengaku telah membentuk tim investigasi untuk mengetahui pasti soal foto vulgar tersebut.
Tim investigasi yang dibentuk akan bekerja, untuk memastikan apakah foto tersebut pengirimannya disengaja ataukah tidak disengaja oleh yang bersangkutan. Dikatakan Danny Pomanto, tim investigasi yang diturunkan merupakan Tim IT (Informasi dan Teknologi) yang dapat mengetahui kebenaran foto vulgar tersebut, apakah foto asli yang bersangkutan, dikirim disengaja atau tidak disengaja akan diketahui nanti.
Baca Juga :
“Hasilnya pun, setelah tim investigasi bekerja akan mempublikasikannya. Pemkot tak akan menutup-nutupi peristiwa ini,” beber Danny.
Menurut Danny, untuk memberi sanksi terhadap yang bersangkutan, tentunya perlu dikaji. Pasalnya, perilaku seperti itu tentu punya alasan, apakah sengaja membuat sensasi atau tidak.
[NEXT]
“Makanya kami membentuk Tim. Dan saya telah mengintruksikan ke dinas terkait untuk secepatnya dikerahkan tim investigasi tersebut. Mulai hari ini tim sudah bekerja. Adapun hasilnya harus dipublikasikan,” tegas Danny, Senin (20/2/2017).
Menanggapi berkembangnya pemberitaan di sejumlah media terkait voto dirinya yang terposting di grup WA tanpa sengaja, Kepala Sekolah yang bersangkutan, ICW pun angkat bicara. Ia didampingi suami dan pihak keluarga menjelaskan dalam konferensi pers, Minggu (19/2/2017) di Cafe Pelangi Makassar.
Menurut pengakuan ICW, hasil jepretan foto itu dengan menggunakan ponsel Android. Dirinya mengakui itu adalah fotonya, namun salah kirim. Niat awal mengirimkan hasil jepretan foto itu ke dokter pribadinya. Pasalnya, dokter mempertanyakan perkembangan penyakit dirinya yang berhubungan dengan bagian dada.
“Dengan demikian saya memperlihatkan melalui foto. Namun sialnya, foto itu salah kirim ke grup “Revolusi Pendidikan”, yakni grup para Kepala Sekolah SD se-Kota Makassar. Bagaimana tidak khilaf, saat itu saya bersama suami baru saja pulang kerja bakti dalam rangka Hari Sampah Nasional di Kawasan Center Point of Indonesia,” paparnya.
Saat dalam perjalanan pulang, kata ICW, dirinya meminta kepada suaminya untuk meraba bagian dadanya, sementara itu ia pun melakukan penjepretan gambar untuk dikirimkan pada dokter yang menangani penyakitnya selama ini.
“Foto itulah yang saya mau kirim ke dokter, yang juga dokter wanita, namun saya salah kirim, ternyata terkirimnya ke grup WA, saya sangat menyesalinya, tapi benar-benar ini tidak ada sama sekali unsur kesengajaan,” pungkasnya. (*)
Komentar