Logo Lintasterkini

Antara Optimisme dan Ketidakpastian Pasar Mobil Indonesia 2021

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Kamis, 21 Januari 2021 21:33

ilustrasi.
ilustrasi.

JAKARTA — Dalam konferensi pers akhir tahun, pabrikan-pabrikan mengutarakan optimisme pasar mobil Indonesia pada 2021 lebih baik daripada 2020. Alasannya, karena tahun 2021 sudah ditemukannya vaksin virus Corona (Covid-19).

Penjualan mobil diproyeksikan menembus 700 ribu unit. Tapi prediksi itu masih bisa meleset karena masih terdapat ketidakpastian situasi pandemi.

Sekadar mengingatkan, pandemi Corona menerpa Indonesia sejak Maret 2020 hingga detik ini. Meski data penjualan mobil final dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk tahun lalu belum dirilis, pelaku industri meyakini jumlahnya hanya 530 ribuan unit (wholesales/dari pabrik ke dealer) yang notabene turun jauh dari capaian 2019 sebanyak 1,030 juta unit.

Hendrayadi Lastiyoso, Division Head Marketing and Customer Relations PT. Astra International – Daihatsu Sales Operation, mengatakan prediksi pasar otomotif untuk 2021 tak seperti biasanya. Pabrikan kini agak sulit membuat prediksi gara-gara pandemi.

Di zaman normal, lanjutnya, pabrikan amat gampang membuat proyeksi penjualan mobil secara statistik. Tapi, perkembangan situasi pandemi dengan vaksin baru yang rencananya diberikan ke masyarakat mulai awal 2021 masih tidak bisa diperkirakan.

Menurut Hendrayadi, dirilis Mobil123.com, situasinya akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana situasi pandemi ini. Nomor satu adalah bagaimana situasi implementasi vaksin, apa bisa terlaksana dengan baik sampai di kuartal dua, kuartal tiga.

“Jadi bukannya sulit tentukan satu angka, tapi sulit karena banyak faktor ketidakpastian. Tapi bagaimana pun kami optimistis tahun depan (2021) lebih baik dari 2020. Membaiknya kapan akan sangat tergantung vaksin tadi, bukan hanya di Indonesia tapi juga di global,” papar Hendrayadi.

Yusak Billy selaku Business Innovation, Sales, and Marketing Director PT. Honda Prospect Motor mengatakan indikator-indikator yang ada sejauh ini memperlihatkan sinyal positif bagi pasar. Pertama, sejak Juni 2020 penjualan mobil bulanan terus naik.

Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada November 2020 juga telah naik menjadi 50,6 persen. Berdasarkan informasi yang didapat PMI pada Desembernya naik lagi menjadi 51,3 persen.

“Kalau PMI di atas 50 persen, industri berarti sedang ekspansi. Di bawah itu berarti sedang kontraksi. Industri sudah mulai bergerak. kepercayaan diri sudah mulai pulih,” jelas eksekutif Honda tersebut.

Pekerjaan rumah yang tersisa menurut Billy adalah bagaimana agar kemauan serta kepercayaan diri konsumen untuk membeli mobil pada 2021 terus meningkat pula. Ia menyebut Gaikindo telah menetapkan target penjualan mobil 2021 sebanyak 750 ribu unit. (*)ilust

 Komentar

 Terbaru

News07 November 2025 00:12
Respons Cepat! Satgas Perumda Parkir Tertibkan Jukir Liar di Sekitar SD Sudirman
MAKASSAR – Gerak cepat dilakukan Tim Satuan Tugas (Satgas) Perumda Parkir Makassar Raya setelah menerima aduan warga terkait maraknya aktivitas juru...
Ekonomi & Bisnis06 November 2025 23:11
Dukung Kemajuan Pendidikan, CIMB Niaga Umumkan 50 Penerima Beasiswa 2025
JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) konsisten mendukung kemajuan pendidikan nasional, salah satunya melalui program beasiswa bagi maha...
News06 November 2025 15:09
Gandeng Bank Sulselbar, BPKPD Pinrang Lakukan Pemasangan Alat Pembayaran Non Tunai Di Dua Resto
PemasPINRANG — Menggandeng pihak Bank Sulselbar selaku penyedia jasa Perbankan, Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten...
News06 November 2025 14:36
Pelatihan Tajwid Guru Agama Se-Sulsel, Upaya Gubernur Sulsel Cetak Pendidik Berkarakter
MAKASSAR – Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman sangat konsen terhadap pembentukan karakter anak yang berakhlak, khususnya pada gur...