Logo Lintasterkini

Mahasiswa UIT Protes Atas Kenaikan Biaya Kuliah Hingga 75%

Muh Syukri
Muh Syukri

Kamis, 21 April 2016 15:40

 Para Ketua BEM UIT saat melakukan pertemuan dengan pihak yayasan.
Para Ketua BEM UIT saat melakukan pertemuan dengan pihak yayasan.

MAKASSAR – Sejumlah mahasiswa dari Universitas Indonesia Timur (UIT) yang terdiri dari enam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), baru-baru ini melaksanakan pertemuan dengan pihak Yayasan Kampus UIT, terkait persoalan kenaikan biaya perkuliahan sebesar 75 persen.

Para Ketua BEM yang terdiri dari Fakultas Hukum, Pertanian, FKM, Sospol, Fikom, Farmasi, dan Fakultas Psikologi, ditemui oleh Andi Maryam selaku Sekertaris Yayasan bersama seorang wakil dari pihak Yayasan.

Para Ketua BEM yang mewakili aspirasi mahasiswa yang lama maupun baru, menyampaikan jika Kampus Universitas Indonesia timur (UIT) Makassar adalah salah satu kampus ternama di Kota Makassar.

UIT kampus swasta yang selama ini dikenal dengan kampus murah kini menjadi kampus swasta termahal di Makassar bahkan di Indonesia Timur. Hal tersebut berdasarkan dengan adanya kenaikan biaya perkuliahan sebesar 75% melalui Surat keputusan (SK) No: 834/BP-YIT/III/2016 tertanggal 21 maret 2016 yang ditanda tangani Ketua Yayasan Indonesia Timur, H Haruna, dengan alasan tidak adanya kenaikan BPP/SPP selama empat tahun terakhir dan menjaga mutu output mahasiswa.

Menurut Ketua BEM Fakultas Pertanian, Muhammad Haris, alasan naiknya biaya 75% sangat tidak logis buat mahasiswa yang kuliah di UIT Makassar maupun calon Mahasiswa Baru (MABA).

“Kami jelas menolak adanya kenaikan perkuliahan sebesar 75 persen tersebut. Menerut kami itu tidak logis,” ujar Muhammad Haris.

Ditambahkannya, para Ketua BEM semuanya tidak menyepakati kenaikan biaya kuliah tersebut sebab akan membebani mahasiswa dan calon maba.

Terkait dengan kenaikan biaya kuliah yang dikeluarkan oleh Yayasan, para Ketua BEM menuntut agar pihak yayasan membatalkan SK tersebut, kerena itu akan membentuk paradigma berpikir di masyarakat bahwa UIT sudah tidak mengedepankan lagi kualitas dan kuantitas mahasiswa tapi lebih mengedepankan sistem kapitalisasi pendidikan yang sangat membebani masyarakat.

“Dan kami juga akan melakukan penyampaian ke masyarakat luas melalui semua media massa jika pihak yayasan tetap Ngotot menaikkan biaya kuliah tersebut,” ujar Ketua Fakultas Pertanian UIT, Muhammad Haris.

Hal serupa disampaikan oleh salah satu mahasiswa UIT sebagai bentuk protes atas kebijakan pihak yayasan yang dianggap tidak tepat sasaran.”Kami ini bukan anak orang kaya dan orang tua kami bukan pejabat negara. Pokoknya kami sangat tidak sepakat jika biaya kuliah di UIT dinaikkan,” ungkap Ramlah, Mahasiswi Fakultas Hukum UIT.

Terkait persoalan tersebut, pihak yayasan melalui Sekertaris Yayasan Andi Maryam, mengatakan akan melakukan peninjauan kembali terhadap SK tersebut. (*)

 

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...