MAKASSAR – Badan SAR Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan ungkap ada 79 kejadian yang berhasil di tangani dengan baik selama tahun 2022. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya di tahun 2021 sebesar 82 kejadian.
Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi mengatakan angka kejadian di tahun 2022 memang lebih kecil dibanding tahun 2021. Salah satu penyebabnya karena kesiapan aparatur Pemerintah Sulsel dan Pemerintah daerah bersama TNI dan Polri yang selalu siap siaga membantu Basarnas untuk turun langsung memantau segala kemungkinan yang akan terjadi di waktu-waktu tertentu.
Seperti saat memasuki musim penghujan, Basarnas bersama pemerintah provinsi Sulsel, pemerintah kota dan pemerintah kabupaten meninjau langsung bantaran sungai, pintu-pintu air jika kemungkinan curah hujan yang turun cukup deras sehingga daya tampung tidak memadahi dan akhirnya air meluap, hingga bisa diantisipasi lebih awal dampaknya.
Baca Juga :
“Selain kerjasama dengan pemerintah setempat kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat jika terjadi luapan air karena daya tampung sudah tidak memadahi masyarakat harus siap siaga, barang-barang berharga diamankan, mengedukasi akibat banjir seperti sampah, sehingga masyarakat belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan yang berakibat banjir,” jelasnya.
Lebih lanjut Djunaidi memaparkan dari 79 angka kejadian yang masing-masing terdiri dari 39 kejadian kecalakaan kapal, 21 kejadian kondisi lain, 10 penanganan khusus, 9 kejadian bencana alam, total korban 1100.
“Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan baik karena alam maupun kesalahan manusia, Basarnas sudah didukung dengan peralatan dan jumlah personil sebanyak 119 dari enam SAR diunit kerja basarnas yang siap dilapangan sehingga dalam waktu maksimal 20 menit tim sudah ada di lokasi, kapal Basarnas yang siap siaga di tiga tempat yaitu pelabuhan bajoe, pelabuhan peti kemas soekarno hatta dan paotere.
Program kerja tahun 2023
Basarnas akan menyelesaikan program Pemerintah kota Makassar yaitu Barkah SAR, selanjutnya akan menambah relawan menjadi 10 ribu orang yang saat ini sekitar 600 orang, melakukan sosialisasi dan pelatihan dasar SAR ke sekolah-sekolah kedinasan seperti Sekolah Pelayaran Barombong, Sekolah Penerbangan, melakukan Pembinaan dan Pelatihan khusus mengenai potenai SAR di daerah seperti di pangkep dan bulukumba.
“Untuk penambahan peralatan, tahun 2023 rencananya Basarnas akan memiliki Helikopter dan penambahan beberapa unit kapal,” terangnya.
Tahun 2023 Basarnas akan terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi, Kota dan kabupaten juga TNI PolRi serta instansi swasta sehingga antisipasi dan penanganan bencana akan lebih cepat di tangani sehingga meminimalisir korban.
Di bulan Maret mendatang Basarnas akan memperingati Hari jadi Basarnas ke-51 tahun, dalam rangka HUT ini berbagai agenda akan di gelar seperti Bakti Sosial, kunjungan ke panti asuhan, SAR challenge mini, dan pertandingan olahraga SAR.
Terakhir, Kami berharap seluruh elemen masyarakat harus paham bagaimana jika terjadi kecelakaan dan bencana sehingga bisa diatasi dengan baik. jika cuaca belum aman jangan pergi melaut, bagi pemilik kapal penumpang yang terus beroperasi wajib memeriksa secara kontinue keadaan kapal dan kelengkapan alat penyelamatan untuk para penumpang, biar semua memiliki kepedulian untuk menghindarkan kita semua dari bencana, dan jangan lupa selalu berdoa memohon lindungan dari Tuhan yang Maha Esa” tutup Djunaidi. (*)
Komentar