MAKASSAR — Rencana menggelar sekolah tatap muka untuk SMP di Makassar terancam ditunda. Masih ada beberapa pertimbangan yang perlu dibahas kembali.
Sebelumnya, Pemkot Makassar rencananya mencoba membuka sekolah tatap muka bulan ini. Sistemnya akan dipadukan antara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).
Sekretaris Dinas Pendidikan ( Disdik) Makassar, Amalia Malik mengaku pesimis sekolah tatap muka bisa digelar. Selain harus berbenturan dengan PPDB, waktu libur juga akan menjadi kendala.
Baca Juga :
“Ini belum ada penyampaian dari pimpinan, apakah kita uji coba dulu, atau kita sudah laksanakan sesuai dengan juknis, di mana sekolah itu yang mengajukan kesiapan mereka, sehingga nanti daftar periksa akan turun kesekolah masing-masing kan begtu juknisnya,” ujarnya, Kamis (22/4/2021).
Untuk itu, pihaknya masih menunggu instruksi lanjut dari Wali Kota Makassar terkait perubahan rencana tersebut.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto sebelumnya mengatakan, sekolah tatap muka bakal dicoba di SMP terlebih dahulu. Pihaknya bakal menunjuk sekolah percontohan yang dianggap siap dari segi protokol kesehatan.
“Sekolah percontohan dulu. Baru sekali seminggu dievaluasi, baru kita dua kali seminggu. Tapi setengah setengah. Setengah kelas dulu semua jadi setengah kelasnya online. Di situ ditukar lagi, setengahnya offline, setengahnya online. Dicoba dulu 1 bulan ini,” ujar Danny.
Apalagi, kata Danny 5.000 guru di Makassar telah menerima vaksin. Sehingga nanti bakal diidentifikasi guru yang mengajar dipastikan sudah divaksin sebelumnya.
“Makanya abis GeNose ini saya katakan sama Bu Nielma (Plt Kadis Pendidikan) jangan mi menunggu semua siap, yang sudah siap saja. 5000 guru kan sudah divaksin,” jelas Danny.
Setelah guru, anak sekolah yang akan menerima pembelajaran tatap muka di sekolah juga bakal divaksin secara bertahap.
“Terus anak-anak kita tes, baru kita kasih masuk sekolah dengan cara bertahap. Harus setelah tanggal 7 (April),” ungkap Danny.(*)
Komentar