MAKASSAR – Pengprov Ikatan Motor Indonesia(IMI) Sulawesi Selatan meminta Pemprov Sulsel lebih memperhatikan kebutuhan atlet karena pada dasarnya memiliki potensi meraih prestasi maksimal.
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi IMI Sulsel Adifar Hakim di Makassar, Jumat (22/9/2012), mengatakan, keberhasilan para pembalap meraih medali perak di PON XVIII Riau 2012, juga seharusnya membuka mata pemprov dan KONI Sulsel untuk lebih peduli.
“Kita tidak diberikan biaya pemusatan latihan karena mungkin tidak diunggulkan. Namun apa yang kita raih ternyata berbeda sehingga sewajarnya lebih diperhatikan lagi,” ujarnya.
Menghadapi PON 2012, tim balap Sulsel harus mengeluarkan biaya pribadi untuk menggelar pemusatan latihan di Sentul Bogor. Uang transportasi yang diberikan KONI Sulsel setiap bulan sebesar Rp1 juta, harus digunakan membayar berbagai keperluan selama menjalani pemusatan latihan.
Selama pemusatan latihan, kedua pembalap andalan Sulsel yakni Iswandi Muis dan Herman Baz harus menanggung beberapa biaya seperti sewa motor, sewa sirkuit, apartemen, hingga konsumsi.
“Untuk biaya apartemen kebetulan ditanggung pihak yang mengontrak Iswandi Muis untuk kejuaraan Indoprix. Makanya kita sangat berterima kasih atas komitmen tim Iswandi yang juga sempat membawanya try out ke Jepang,” jelasnya.
Kedua pembalap Sulsel sukses meraih perak di nomor 110 cc beregu di Sirkuit Sport Centre Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau.
Prestasi kedua pembalap, sekaligus memecahkan rekor Sulsel di Pekan Olahraga Nasional (PON). Sebab dua PON sebelumnya Sulsel selalu gagal meraih medali untuk kontingen Sulsel.
“Pada PON Kaltim 2008 hanya berhasil menempati peringkat enam. Ini juga hasil kerja keras dan pengorbanan para pembalap,” ujarnya. (ant)
Komentar