PINRANG – Cukup unik dan mungkin suatu terobosan inovatif dalam bidang pertanian. Jika selama ini, asuransi banyak dikenal pada masalah jiwa, tenaga kerja, kendaraan dan lainnya, di Pinrang, areal pertanian juga diasuransikan.
Dimana padi yang telah ditanam petani bisa mendapatkan klaim jika tertimpa bencana seperti banjir. Itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pinrang Johannis Sampebua kepada lintasterkini.com, Senin (21/12/2015) saat dikonfirmasi terkait puluhan hektar areal persawahan yang terendam air di Kelurahan Siparappe Kecamatan Watang Sawitto sejak Minggu (20/12/2015) sore kemarin.
“Banjir tersebut akan surut dengan sendirinya apabila intensitas hujan menurun,” ucap Johannis.
Baca Juga :
Terkait kekhawatiran petani yang benih padinya baru ditanam lima hari sehingga kemungkinan rusak atau terseret arus air dan berbuntut kerugian materil buat mereka, Johannis menegaskan, itu tidak menjadi masalah karena telah diasuransikan.
“Bukan masalah karena sawahnya diasuransikan. Asuransi kami tekankan wajib diikuti oleh pemilik areal persawahan yang lokasinya rawan bencana,” jelasnya.
Untuk saat ini lanjut Johannis, areal persawahan di Kabupaten Pinrang yang diasuransikan sudah berkisar dua ribuan hektar dengan premi asuransi per hektarnya sebesar Rp 26 ribu per musim tanam. (*)
Komentar