PINRANG – Maraknya aksi Balapan Liar (Bali) di Kota Pinrang selama beberapa pekan terakhir akhirnya memakan korban jiwa. Sabtu (22/8/2015) malam, Angga Saputra (16) yang masih berstatus pelajar Sekolah Menengah atas (SMA) akhirnya tewas menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang setelah mengalami luka pendarahan cukup berat akibat menabrak sebuah mobil truk yang terparkir di Jalan Jenderal Sukowati kota Pinrang saat melakukan aksi Balapan Liar (Bali).
Berdasarkan hasil olah TKP Unit Laka Satlantas Polres Pinrang, peristiwa lakalantas tersebut terjadi sekira pukul 21.30 Wita. Angga yang merupakan warga Jalan Wahidin Sudirohusodo (eks Andi Pawelloi) mengendarai motor dengan kecepatan tinggi melaju dari arah selatan ke utara dan menabrak sebuah truk dengan nomor polisi DC 9109 BC yang dikemudikan Sulimin, warga Kabupaten Polman.
Sulimin memarkir kendaraannya karena masuk ke dalam sebuah lorong di jalan tersebut
guna mengantar barang. Angga sempat dilarikan ke RSUD Lasinrang Pinrang, namun nyawa tidak bisa tertolong lagi karena luka pendarahan yang cukup berat.
Baca Juga :
Dari telinga kiri dan kanan serta hidungnya keluar darah. Korban juga mengalami luka lecet dan robek di bagian wajah.
Kasat Lantas Polres Pinrang AKP Henri Noveri Santoso yang dikonfirmasi melalui Kanit Laka Aiptu Amir Usman membenarkan adanya peristiwa tersebut. ” Benar telah terjadi peristiwa lakalantas di jalan tersebut yang memakan korban jiwa. Saat ini, kasus itu masih dalam proses penyelidikan “, ucap Amir via selulernya, Minggu (23/8/2015) siang.
Terpisah, Ahmad, seorang warga di sekitar lokasi kejadian yang dimintai tanggapannya, sangat menyayangkan terjadinya peristiwa lakalantas tersebut. Menurut Ahmad, kejadian seperti ini harusnya bisa dicegah atau diminimalisir seandainya petugas kepolisian memiliki kemauan dalam menindak tegas aksi Bali yang memang sudah sangat meresahkan warga Pinrang.
” Bali sudah menjadi tontonan rutin warga, khususnya anak anak dan remaja setiap sore hari menjelang magrib di jalan Jenderal Sukowati dan Wahidin Sudirohusodo. Jika aksi ini dibiarkan terus, korban lainnya pasti akan berjatuhan dan hanya menunggu waktu saja. Yang paling menyedihkan, karena selain mengancam keselamatan dari pelaku
Bali sendiri, aksi mereka juga mengancam nyawa pengguna jalan lainnya yang melintas dan tidak bersalah apa apa. Tolonglah, bapak bapak polisi mau mengambil pusing sedikit akan permasalahan ini, karena ini menyangkut keselamatan dari orang yang tidak bersalah dan tahu apa apa,” ucapnya. (Aroelk)
Komentar