Logo Lintasterkini

Jappa Jokka Cap Go Meh Makassar 2024, Ada Karnaval Budaya Hingga Atraksi Barongsai

Fakra
Fakra

Sabtu, 24 Februari 2024 17:53

Puncak perayaan Cap Go Meh di Makassar akan digelar malam ini Sabtu, 24 Februari 2024 di sepanjang Jalan Sulawesi.
Puncak perayaan Cap Go Meh di Makassar akan digelar malam ini Sabtu, 24 Februari 2024 di sepanjang Jalan Sulawesi.

MAKASSAR – Puncak perayaan Cap Go Meh di Makassar akan digelar malam ini Sabtu, 24 Februari 2024 di sepanjang Jalan Sulawesi.

Perayaan ini menandakan akhir dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili yang dimulai sejak 10 Februari 2024.

Berbagai acara menarik digelar sejak pagi tadi untuk memeriahkan Cap Go Meh di Makassar diantaranya, parade kostum pecinan, jalan sehat, senam tai chi, carnaval budaya, seni pertunjukan, panggung hiburan, bazar kuliner, senam ego to echo

Salah satu yang paling ditunggu-tunggu adalah pawai budaya yang menampilkan berbagai atraksi barongsai dan kesenian khas Tionghoa.

Para pengunjung juga dapat berfoto di berbagai spot foto yang Instagramable yang telah disediakan seperti di depan vihara.

Apa Itu Cap Go Meh?

Melansir dari Jurnal Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta yang berjudul “Nilai-nilai Tradisi Budaya Cap Go Meh pada Masyarakat Cina Benteng di Tangerang sebagai Sumber Pembelajaran di Sekolah”, istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien “Chap Goh Meh” (十五冥) yang berarti malam kelima belas.

Istilah ini umum digunakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia dan Malaysia. Sedangkan di Tiongkok, perayaan ini dikenal dengan nama Festival Lampion (元宵節; Pinyin: yuánxiāo jié).

Pada perayaan Cap Go Meh atau Festival Lampion ini, biasanya masyarakat Tionghoa akan mengawalinya dengan dengan berdoa di vihara atau klenteng. Setelah itu, dilanjutkan dengan iringan kenong dan simbal serta pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional masyarakat setempat.

Asal-usul Perayaan Cap Go Meh

Dilansir dari laman StudyCLI, perayaan Festival Lentera (lampion) dimulai sekitar 2.000 tahun yang lalu selama Dinasti Han (202 SM-220 M). Asal-usul perayaan ini tidak diketahui pasti.

Namun, terdapat dua cerita berbeda yang digunakan masyarakat Tionghoa untuk menjelaskan dari mana asal perayaan Festival Lentera. Salah satu cerita tentang asal-usul Festival Lentera mengatakan bahwa liburan ini diciptakan selama masa Kaisar Ming dari Han (58-75 M).

Kaisar Ming adalah pendukung Buddhisme, dan setelah dia mengetahui bahwa umum bagi biksu Buddha untuk menyalakan lentera pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar, dia memerintahkan agar istana kekaisaran dan rumah tangga individual melakukan hal yang sama. Praktik ini bertahan sebagai Festival Lentera saat ini.

Cerita lain yang digunakan untuk menjelaskan asal-usul Festival Lentera berhubungan dengan Kaisar Jade. Konon, burung bangau favoritnya dibunuh oleh beberapa warga desa, sehingga dia memutuskan untuk membalas dendam dengan membakar desa mereka pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar.

Ketika putrinya mendengar rencana ayahnya, dia merasa kasihan kepada warga desa yang tidak berdaya dan memperingatkan mereka tentang apa yang akan terjadi.

Untuk menyelamatkan diri, warga desa memutuskan untuk menipu Kaisar Jade dengan membuatnya berpikir bahwa desa mereka sudah terbakar.

Mereka melakukannya dengan menggantung lentera merah, melepaskan kembang api, dan menyalakan api di seluruh desa. Rencana mereka berhasil. Kaisar tertipu dan desa itu diselamatkan. Setelah itu, penduduk terus menyalakan kembang api dan menggantung lentera merah setiap tahun untuk memperingati peristiwa tersebut.

Itulah jadwal dan sejarah tentang perayaan Cap Go Meh. Semoga bermanfaat! (***)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...