Logo Lintasterkini

Putri Tertua Saddam Husein Ungkap ISIS Berjaya Karena Ayahnya Sudah Tiada

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Sabtu, 24 Desember 2016 09:27

Raghad Saddam Hussein.
Raghad Saddam Hussein.

LINTASTERKINI.COM – Idul Adha Desember 2006 silam, Raghad Saddam Hussein, saudara, dan anak-anaknya berkumpul di depan televisi di rumah mereka di Aman. Mereka menyaksikan detik-detik Saddam Hussein dibawa orang-orang bermasker hitam. Mereka mengalungkan tambang eksekusi ke leher Saddam. Momen setelahnya tidak pernah dilihat Raghad.

“Saya tidak pernah melihatnya dan saya menolak melihatnya,” kata Raghad dalam wawancara pertamanya setelah 10 tahun pascaa yahnya dieksekusi mati, pada CNN.

Ia mengatakan, kematian ayahnya sangat buruk dan menyakitkan. Namun, itu adalah kematian yang terhormat. Raghad tinggal di ibu kota Yordania setelah invasi AS ke Irak pada 2003.

“Itu adalah kematian yang membuat saya, anak-anak saya, saudara saya, dan anak mereka bangga, termasuk bagi mereka yang mencintainya (Saddam),” kata Raghad.

Putri tertua Saddam itu juga menjawab isu keterlibatannya dengan kelompok ekstrimis ISIS. Ia menegaskan, tak pernah terlibat dengan kelompok semacam itu. Nilai-nilai yang dibawa mereka sangat bertentangan dengan nilai keluarga Hussein.

Raghad mengatakan berjayanya ISIS di Irak adalah akibat kepergian ayahnya. Dikatakannya, ISIS dan kelompok radikal lainnya tidak akan pernah berjaya di bawah kepemimpinan ayahnya, Saddam Husein semasa masih hidup.

Ia menyalahkan AS atas kekacauan di Irak. Invasi 13 tahun lalu dinilai jadi salah satu kesalahan fatal kebijakan George W Bush. Presiden Barack Obama dan Donald Trump sepakat dalam hal ini.

Di bawah kepemimpinan Obama, upaya pengurangan pasukan diupayakan. Namun hingga saat ini, tidak pernah ada perkembangan berarti. Raghad waspada terhadap Trump yang mulai menggeser Obama.

“Dari permukaan, pria ini punya kepekaan politik yang tinggi, ia berbeda dari mereka yang digantikannya,” kata Raghad.

Trump menguak secara blak-blakan kesalahan pendahulunya, salah satunya soal kebijakan di Irak. Raghad menilai itu cukup membuktikan Trump mengerti soal kesalahan invasi Irak dan apa yang terjadi pada ayahnya.

Selama masa kampanye, Trump menyatakan ketidaksetujuannya dengan perang di Irak. Trump tetap menyebut Saddam Hussein orang jahat. Namun ia memuji Hussein yang menurutnya sangat efisien membunuh para teroris. (*)

(Sumber : Republik.co)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...