Logo Lintasterkini

Tragis! Santri di Bantaeng Ditemukan Tewas, Autopsi Ungkap Dugaan Kekerasan

Muh Syukri
Muh Syukri

Senin, 25 November 2024 16:26

Korban usai di autopsi di Biddokkes Polda Sulsel.
Korban usai di autopsi di Biddokkes Polda Sulsel.

BANTAENG – Seorang santri di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di kamar asramanya. Namun, hasil autopsi mengungkap fakta mengejutkan—ada dugaan kuat korban mengalami kekerasan fisik sebelum meninggal.

Isak tangis keluarga korban mewarnai ruang autopsi di Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sulawesi Selatan pada Minggu (24/11/2024) sore. Ayah dan ibu korban, yang tak kuasa menahan kesedihan, menangis pilu saat melihat kondisi anak bungsu mereka. Kakak korban juga histeris ketika diperbolehkan masuk untuk melihat jenazah terakhir kalinya.

Korban berinisial RF (14), seorang siswa kelas 3 di Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Hasyim Asy’ari di Desa Mipa-Mipa Pajukukang, Kecamatan Bantaeng. Korban ditemukan tewas tergantung di kamar asrama pada Sabtu malam (23/11/2024). Keluarga yang curiga melihat kondisi jenazah segera melaporkan kasus ini ke Polres Bantaeng, meminta autopsi dilakukan.

Hasil Autopsi Ungkap Dugaan Kekerasan

Setelah autopsi dilakukan, dokter forensik dari Biddokes Polda Sulsel menemukan sejumlah tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Hasil autopsi ini kini telah diserahkan kepada penyidik Sat Reskrim Polres Bantaeng untuk penyelidikan lebih lanjut.

“Kami menemukan sejumlah tanda kekerasan di tubuh korban. Semua kita serahkan ke penyidik Polres Bantaeng,” ujar dr. Denny Mathius, Kepala Forensik Dokpol Polda Sulsel.

Pondok Pesantren Dijaga Ketat

Hingga kini, pihak pondok pesantren belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini. Aparat kepolisian juga belum mengungkap hasil penyelidikan maupun saksi yang telah diperiksa. Pondok pesantren tempat korban menimba ilmu kini dijaga ketat oleh aparat kepolisian untuk mengantisipasi potensi amukan keluarga korban.

Paman korban, Amiruddin mengaku hingga kini belum ada pembina dari pesantren yang memberikan keterangan. “Pembinanya sembunyi semua,” terangnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bantaeng AKP Ahmad Marzuki mengaku belum bisa menentukan penyebab kematian korban. “Masih diselidiki,” ujarnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News29 November 2024 23:10
Frederik Kalalembang Temui Kapolda Sulsel, Soroti PT Masmindo dan Apresiasi Keamanan Pilkada
MAKASSAR – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Frederik Kalalembang, mengadakan pertemuan dengan Kapolda Sulawesi Selatan, ...
News29 November 2024 20:45
Bumi Karsa Tuntaskan Penanaman 5.500 Pohon di Sulawesi, Jawa hingga Sumatera
MAKASSAR – Bumi Karsa kembali menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman 5.500 pohon telah dilakukan pada berbagai pro...
Ekonomi & Bisnis29 November 2024 20:39
Dorong Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan, OJK Sulselbar-BPS Kembali Gelar SNLIK 2025
MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulsel Sulbar bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel dan BPS Provinsi Sulbar ke...
News29 November 2024 14:04
PPDB Sekolah Islam Athirah Dibuka Mulai 1 Desember 2024
MAKASSAR – Sekolah Islam Athirah membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2025/2026 mulai 1 Desember 2024. Total kuota yang dis...