JAKARTA — Kondisi saat ini sedang gawat. Pasalnya tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) hampir penuh, dikarenakan kasus Covid-19 semakin tinggi dan keterisian tempat tidur untuk pasien posisinya sudah terisi di atas 80%.
Kondisi ini menunjukkab bahwa tingkat penyebaran pandemi Covid-19 masih tinggi. Data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Hari Selasa, (26/1/2021), saat ini kasus positif terinfeksi virus corona sudah menembus sejuta lebih atau sebanyak 1.012.350 kasus.
Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS yang menjabat Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan mengatakan, pada Juli-September 2020 sebenarnya Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Indonesia ada di angka rata-rata 35-40% secara nasional. Namun saat ini BOR posisinya 80% ke atas.
Baca Juga :
“Saat ini BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian tempat tidur kita sudah pada posisi 80% ke atas. Sehingga ada kemungkinan beberapa masyarakat yang tidak tertampung rumah sakit dan berdampak pada tingginya jumlah kematian dan angka penularan kepada tenaga kesehatan kita,” terang Prof. dr. Abdul Kadir.
Lebih lanjut lagi, Prof. Abdul Kadir menjabarkan, tempat tidur yang disiapkan untuk pasien COVID-19, baik itu ruangan isolasi maupun yang lainnya berjumlah 81.032. Kalau dilakukan perbandingan dengan jumlah pasien yang saat ini dirawat di rumah sakit sebanyak 52.319, artinya BOR untuk COVID-19 masih ada di posisi 64,83% secara nasional.
“Namun demikian jika dilihat kota per kota, memang sekarang ini ada beberapa daerah yang BOR-nya mencapai 82%. Bahkan pernah tercatat sampai 88%,” teranganya.
Sekjen Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Lia Gardenia Partakusuma, mengatakan saat ini rumah sakit di Pulau Jawa dan Bali dalam kondisi hampir kolaps. Kondisi ini ditandai makin banyak kasus Covid-19 baik yang sakit sedang atau sakit berat meninggal di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), lantaran tidak bisa dirawat secara optimal.
Itu ditandai dengan ‘cukup banyaknya’ kasus pasien Covid-19 dengan kondisi sakit sedang dan berat meninggal di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) lantaran tidak bisa dirawat dengan pelayanan yang optimal di kamar ICU.
“Sangat kasihan. Cukup banyak pasien ditempatkan di IGD dengan fasilitas seadanya akhirnya sampai meninggal di IGD,” kata Lia Gardenia. (*)
Pasien Covid-19, Bed Occupancy Rate, BOR, IGD
Komentar