Logo Lintasterkini

Kasus Covid-19 Tembus Sejuta, Gawat, Tempat Tidur Pasien Hampir Penuh

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Selasa, 26 Januari 2021 22:41

ist.
ist.

JAKARTA — Kondisi saat ini sedang gawat. Pasalnya tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) hampir penuh, dikarenakan kasus Covid-19 semakin tinggi dan keterisian tempat tidur untuk pasien posisinya sudah terisi di atas 80%.

Kondisi ini menunjukkab bahwa tingkat penyebaran pandemi Covid-19 masih tinggi. Data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 per Hari Selasa, (26/1/2021), saat ini kasus positif terinfeksi virus corona sudah menembus sejuta lebih atau sebanyak 1.012.350 kasus.

Prof. dr. Abdul Kadir, Ph.D, Sp.THT-KL(K), MARS yang menjabat Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan mengatakan, pada Juli-September 2020 sebenarnya Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di Indonesia ada di angka rata-rata 35-40% secara nasional. Namun saat ini BOR posisinya 80% ke atas.

“Saat ini BOR (Bed Occupancy Rate) atau tingkat keterisian tempat tidur kita sudah pada posisi 80% ke atas. Sehingga ada kemungkinan beberapa masyarakat yang tidak tertampung rumah sakit dan berdampak pada tingginya jumlah kematian dan angka penularan kepada tenaga kesehatan kita,” terang Prof. dr. Abdul Kadir.

Lebih lanjut lagi, Prof. Abdul Kadir menjabarkan, tempat tidur yang disiapkan untuk pasien COVID-19, baik itu ruangan isolasi maupun yang lainnya berjumlah 81.032. Kalau dilakukan perbandingan dengan jumlah pasien yang saat ini dirawat di rumah sakit sebanyak 52.319, artinya BOR untuk COVID-19 masih ada di posisi 64,83% secara nasional.

“Namun demikian jika dilihat kota per kota, memang sekarang ini ada beberapa daerah yang BOR-nya mencapai 82%. Bahkan pernah tercatat sampai 88%,” teranganya.

Sekjen Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Lia Gardenia Partakusuma, mengatakan saat ini rumah sakit di Pulau Jawa dan Bali dalam kondisi hampir kolaps. Kondisi ini ditandai makin banyak kasus Covid-19 baik yang sakit sedang atau sakit berat meninggal di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), lantaran tidak bisa dirawat secara optimal.

Itu ditandai dengan ‘cukup banyaknya’ kasus pasien Covid-19 dengan kondisi sakit sedang dan berat meninggal di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) lantaran tidak bisa dirawat dengan pelayanan yang optimal di kamar ICU.

“Sangat kasihan. Cukup banyak pasien ditempatkan di IGD dengan fasilitas seadanya akhirnya sampai meninggal di IGD,” kata Lia Gardenia. (*)

Pasien Covid-19, Bed Occupancy Rate, BOR, IGD

 Komentar

 Terbaru

News15 Juni 2025 20:06
Munafri Arifuddin Lepas Peserta Gowes Brompton Day Out, Makassar Siap Sambut Ribuan Tamu
MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara resmi melepas peserta Gowes Brompton Day Out, Minggu (15/6/2025). Kegiatan ini dimulai dari...
Ekonomi & Bisnis14 Juni 2025 14:35
Pelindo-Pertamina EP Teken Perjanjian Kerja Sama Jasa Pemanduan dan Penundaan di CBM Bunyu Kaltara
MAKASSAR – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan PT Pertamina EP Bunyu Field terkait p...
Ekonomi & Bisnis14 Juni 2025 10:09
Mercure Makassar Gelar Donor Darah dengan Teman Give Blood & Keep the World Beating
MAKASSAR – Dalam semangat kemanusiaan dan kepedulian terhadap sesama, Mercure Makassar Nexa Pettarani bekerja sama dengan Unit Pelaksana Dinas K...
Ekonomi & Bisnis14 Juni 2025 10:03
Tiga Dekade PT Kalla Inti Karsa: Dari Pasar Tradisional ke Pionir Properti Modern Indonesia Timur
MAKASSAR – PT Kalla Inti Karsa (KIK), salah satu unit bisnis strategis di bawah naungan KALLA yang bergerak di bidang properti dan pengelolaan k...