Logo Lintasterkini

Warga Desa Parombean Enrekang Masih Dicekam Bahaya Longsor

Muh Syukri
Muh Syukri

Selasa, 26 April 2016 19:31

Longsor di salah satu wilayah di Kabupaten Enrekang.
Longsor di salah satu wilayah di Kabupaten Enrekang.

ENREKANG — Memasuki haru ke-6 pasca longsor, warga Desa Parombean Kabupaten Enrekang masih dicekam dan merasa belum aman dari musibah tanah longsor.

Pasalnya, bahaya longsor masih terus mengancam pemukiman mereka. Bahkan di Dusun Buntu Limbong terdapat enam rumah panggung milik warga yang nyaris tertelan longsoran.

Dimana empat diantaranya terpaksa dibongkar oleh Tim BPBD, TNI dan Polri dibantu warga sekitar untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Namun dua rumah lainnya, pemilik tidak mengijinkan jika rumahnya dibongkar.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Enrekang, Eka Febriansa dalam keterangannya, Selasa (26/4/2016) kepada awak media mengungkapkan, pihaknya terpaksa mengambil jalan pembongkaran melihat kondisi wilayah di sekitar rumah rumah tersebut.

“Retakan tanah sudah ada di kolong rumah-rumah itu. Tapi alhamdulillah, empat sudah kami dibongkar dan 2 sisanya masih kita bujuk untuk dibongkar karena kalau dibiarkan, bisa bisa rumah warga itu lenya dan rata tertimbun longsoran tanah,” umgkap Eka.

Terpisah, Kepala Desa Parombean, Abdul Rahman yang dihubungi melalui telpon pribadinya mengatakan, upaya pembongkaran rumah itu sudah seizin pemiliknya. “Pemiliknya sendiri yang minta pada pemerintah agar secepatnya dibongkar karena mereka sudah panik melihat Kondisi yang ada,” kata Rahman.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Enrekang, Benny Mansyur, mengklaim jika seluruh pengungsi korban tanah longsor dalam kondisi baik-baik saja. Ia mengungkapkan, untuk sementara para pengungsi ditampung di sejumlah barak yang telah di bangun oleh BPBD Enrekang.

Benny menambahkan, sejauh ini Pemerintah daerah melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Ebrekang,  unsur TNI-Polri serta petugas lapangan Dinas Pekerjaan Umum (PU), telah bekerja ekstra menormalisasi sisa sisa longsoran.

Terkait persediaan logistik buat para pengungsi, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Enrekang, Sawalia Baharuddin mengatakan, persediaan logistik saat inu masih relatif terjamin. Untuk stok beras kata dia, masih cukup untuk 10 hari ke depan.

Belum termasuk beras cadangan pemerintah sebanyak 1,5 Ton yang siap disalurkan ke lokasi kapan saja. Saat ini lanjut Sawalia, para pengungsi sangat membutuhkan tikar, sarung dan selimut serta pakaian daster buat kalangan ibu ibu.

“Sore ini, semua kebutuhan pengungsi itu akan dipenuhi. Sejumlah stok tikar dan tenda yang kami punya, ditambah bantuan tikar dan tenda dari dinas sosial Provinsi akan segera kami drop ke lokasi,” terangnya. (*)

 Komentar

 Terbaru

News22 Maret 2025 00:00
Dinas Perpustakaan Sulsel Berbagi Takjil dan Pakaian untuk Kaum Dhuafa di Malengkeri
MAKASSAR – Dalam semangat kepedulian di bulan suci Ramadhan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan melalui UPT. Perpustakaan me...
News21 Maret 2025 21:50
Pengurus Karang Taruna Pinrang Masa Bakti 2025 – 2030 Resmi Dikukuhkan
PINRANG — Bupati Pinrang Irwan Hamid secara resmi mengukuhkan Pengurus Karang Taruna Kabupaten Pinrang masa bakti 2025-2030 di Ruang Pola Kantor...
News21 Maret 2025 18:59
Polres Palopo Ungkap Kasus Pembunuhan Feni Ere, IPDA Hewith Manurung Tuai Apresiasi
PALOPO – Polres Palopo berhasil mengungkap kasus pembunuhan keji yang menimpa Feni Ere (28), warga Mungkajang, Kota Palopo. Dalam keberhasilan ini, ...
News21 Maret 2025 15:55
Pemkab Pinrang Kembali Gelar Klinik Ramadan
PINRANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang kembali menggelar Klinik Ramadan, sebuah tradisi tahunan yang menjadi ajang mempererat silaturah...