PANGKEP – Pangdam VII/WRB, Agus Surya Bakti, ajak mahasiswa baru UMI Makassar untuk bijak menyikapi perkembangan media Maya. Menurut Pangdam, Islam banyak disalah fahami oleh kelompok radikal dan menggunakan media maya sebagai upaya untuk menanamkan faham radikal.
“Tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan, apalagi Islam. Islam itu rahmatan lil alamin,” ujar Pangdam dihadapan ratusan mahasiswa baru UMI, di pekan pesantren gelombang 3 hari ini, Jumat (26/8/2016).
Kelompok-kelompok radikal itu menurut Pangdam tidak memahami Alquran dengan sempurna. “Cara mereka memahami alquran tidak lengkap. Banyak ayat-ayat alquran yang juga bicara soal cinta dan perdamaian,” terangnya.
Baca Juga :
Karena itu menurut Pangdam media Maya, media literasi, media sosial banyak digunakan oleh kelompok ini sebagai upaya membentuk opini, mangajak kepada pemahaman radikal, mengajak kepada kekerasan. “Setelah itu terjadilah disintegrasi,” ujar Pangdam.
Selain itu media sosial atau media literasi hari ini sudah menjadi sebuah ancaman. “Media Maya dan hp hari ini bukan lagi hiburan tapi ancaman. Pesan saya untuk adek-adek mahasiswa gunakan media sosial itu sebagai wadah mencari informasi untuk kebutuhan belajar,” tambahnya.
Karena menurut Pangdam bukan hanya soal orangnya, namun pemahaman atau faham yang tidak benar yang diadopsi banyak orang. “Santoso sudah mati, Noerdin juga mati, lalu apakah terorisme sudah habis, tidak. Karena faham terorisme sudah menyebar, itulah yang paling berbahaya,” kata Pangdam lagi.
Rektor UMI, Masruroh Mohtar berpesan pada mahasiswa untuk tidak hanya pintar, namun bagaimana mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya. “Jangan hanya mengenal ilmu agama, gunakan ilmu agama itu sebagai upaya kita untuk berkarya, salah satunya berwirausaha,” ujar Masruroh. (*)
Komentar