PANGKEP – Perkembangan dunia kuliner sepertinya juga menjangkit di kalangam warga Pangkep. Apalagi, hampir tidak ada yang tidak mengenal bakso, makanan yang terbuat dari daging sapi dan dibentuk bulat-bulat, mirip bola pimpong.
Namun jangan dulu, bakso satu ini tidak seperti bola pimpong, justru bakso ini mirip mangkok bulat. Bahkan pemilik warung jawa solo, yang terletak di sekitar jembatan Pangkajene ini, Yeni, menyebutnya sebagai bakso sumur.
Yeni, mengatakan, bahwa idenya di adopsi dari warung bakso di Jawa, tempat kelahirannya, Solo, selain itu juga dari browsing di sosial media. “Orang Solo menyebutnya bakso mangkok. Disana ada yang sebesar helem,” ujarnya.
Yeni mengaku, bahwa sejak bakso sumur ini dia kenalkan di masyarakat Pangkep, warungnya dipadati pengunjung terutama penikmat bakso.
Sebetulnya, bakso sumur milik Yeni tidak berbeda dengan bakso lain, yang juga berbahan dasar daging sapi. Hanya saja bakso tersebut kemudian dicampur tulang iga, sehingga memberi nuansa dan rasa yang berbeda.
Seperti dikatakan Isma, pengunjung warung bakso milik Yeni, bahwa rasa baksonya unik dan enak. “Ada pedis-pedisnya, tapi enak, mantap,” katanya saat ditemui di warung bakso milik Yeni.
Selain bakso sumur, di warung jawa solo yang berada di pusat kota Pangkajene ini juga menyediakan menu lain, seperti lalapan, bakso granat, indomi bakso, dan masih banyak yang lain. Namun rasa dan aroma, bisa di adu dengan bakso lain.
Bakso granat milik Yeni menggunakan daging cincang dicampur lombok. Selain itu juga ada telur di dalamnya sehingga membuat pengunjung puas menikmati bakso dan pastinya juga kenyang.
Sudah 3 tahun Yeni menekuni usaha bakso miliknya, namun bakso sumur ini baru dia perkenalkan ke masyarakat Pangkep beberapa minggu terakhir. Sejak diperkenalkan omset warung milik Yeni kian naik. “Naik turun juga, tapi sudah semakin lumayan,” ujar Ibu dua anak ini.
Hari-hari tertentu Yeni bisa menghabiskan 15 kilo gram daging sapi. Bahkan pernah satu waktu sampai 30 kilo gram daging sapi. (*)
Komentar