MAKASSAR – Rudy Djamaluddin baru saja menanggalkan jabatannya sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Makassar. Sehari setelah itu, Sabtu (27/02/2021) tadi, kantornya langsung disegel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penyegelan oleh lembaga anti rasuah itu terkait dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Kantor itu terletak di Jalan AP Pettarani, Makassar, yang dulunya bernama Dinas Bina Marga dan Konstruksi Sulsel.
Belum diketahui secara persis kenapa kantor tersebut disegel oleh KPK. Hanya saja, pada operasi OTT ini, KPK telah menangkap bawahan Rudy Djalamuddin, yakni Edy Rachmat selaku Sekretaris Dinas PUTR Sulsel.
Baca Juga :
Lalu siapa Rudy Djamaluddin? dia adalah Kepala Dinas PUTR Sulsel.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah pun ikut diamankan KPK pada operasi OTT ini. Dan kini telah tiba di gedung Merah Putih di Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan bersama empat orang lainnya yang juga tertangkap OTT.
Satu di antaranya adalah kontraktor. Juga ajudan Nurdin Abdullah ikut diboyong ke Jakarta.
Pada operasi OTT ini, KPK menyita uang tunai Rp1 miliar di dalam koper saat menjaring Edy Rachmat di Rumah Makan Nelayan, Makasar, Jumat (26/02/2021) malam.
Dari pantauan di kantor Dinas PUTR Sulsel, nampak sejumlah personel Satpol PP berjaga-jaga. Pintu masuk kantor itu digembok.
“Tidak ada boleh masuk meski dia pegawai dinas (Dinas PUTR),” kata salah satu Satpol PP di lokasi membenarkan penyegelan oleh KPK tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari KPK, sejauh mana keterlibatan Gubernur Sulsel pada kasus ini. (*)
Komentar