Musim Kemarau Kok Masih Ada Hujan? Ini Penjelasan BMKG

MAKASSAR– Sejumlah wilayah di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel) diguyur hujan beberapa hari belakangan ini.

Padahal, bulan April atau selambat-lambatnya pada Mei umumnya di wilayah di Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Namun, pada Minggu terakhir Juni ini, terjadi hujan di beberapa daerah.

Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, Siti Nurhayati Hamzah mengatakan bahwa fenomena ini adanya hujan di musim kemarau masih dalam dikategorikan normal.

” Untuk wilayah Sulsel musim kemarau dimulai Mei. Adapun kejadian hujan di musim kemarau merupakan hal biasa.
Ini masih kategori normal, musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan,” ucap Siti Nurhayati Hamzah saat
dikonfirmasi via sambung Whatsapp, Ahad (27/6/2021).

Ia menjelaskan, bahwa turunnya hujan di musim kemarau hanya dipengaruhi oleh kondisi lokal, tidak ada pengaruh atau fenomena global.

Apalagi, menurut dia, bahwa intensitas hujannya tidak terus menerus, tidak deras, tidak disertai angin kencang dan gelombang tinggi.

“Tidak ada fenomena lain yang mempengaruhi, itu cuma pengaruh lokal saja yang menyebabkan hujan-hujan sekarang terjadi,” tuturnya.

Nurhayati menyebut, bahwa pekan depan, masih ada perkiraan hujan di wilayah Sulsel. Meski kondisi iklim di tiap wilayah berbeda, kata dia, hanya Sulsel bagian utara yang diprediksi diguyur hujan dengan intensitas tinggi, seperti Malili, Belopa, dan Masamba.

“Hampir semuanya terjadi hujan pekan depan, cuman di bagian utara yang agak lebih tinggi intensitasnya di Sulsel,” katanya.

Berikut perkiraan cuaca untuk wilayah Sulsel hari ini, Ahad (27/6/2021).