LUWU– Tiga murid SDN 364 Labokke dilaporkan tenggelam di Sungai Labokke, Dusun Labokke, Desa Puty, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/6/2021).
Dari tiga siswa yang tenggelam, satu diantaranya tewas. Korban yang tewas bernama Ayu Lestari berusia 8 tahun. Sementara yang selamat bernama Aida 10 tahun dan Berkah 10 tahun.
Baca Juga :
Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Jon Paerunan yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
“Benar tiga orang anak tenggelam di Sungai Labokke. Ketiganya merupakan warga Dusun Labokke,” kata Paerunan saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp Ahad (27/6/2021).
Paerunan mengatakan, tenggelamnya ketiga anak tersebut diduga ikut-ikutan turun ke sungai sementara tidak tahu berenang.
“Dugaan kuat korban yang masih anak-anak ini tidak tahu berenang dan ikut-ikutan turun ke sungai bersama teman-temannya hingga tenggelam,” kata Paerunan.
Apalagi, kata dia, kejadian itu diperparah dengan tingginya debit air sungai yang diakibatkan hujan di hulu Sangai Labokke atau di wilayah pegunungan Bua.
“Akibat hujan di hulu kejadian debit air sedang naik yang memungkinkan korban tenggelam,” ujarnya
Paerunan menceritakan kronologis kejadian bahwa sekitar pukul 08.30 Wita, korban bersama teman-temannya berkumpul di SDN 364 Labokke dalam rangka penerimaan rapor.
“Sementara penerimaan lapor korban bersama teman-teman murid lainnya menuju sungai. Sungainya itu berada di belakang sekolah untuk makan-makan bersama dengan guru-gurunya,” kata Paerunan menceritakan.
Namun, saat tiba di sungai itu, beberapa siswa berenang tanpa sepengetahuan gurunya. Kemudian, salah satu siswa melaporkan kepada gurunya bahwa ada siswa yang tenggelam dan hilang.
Akhirnya, guru-guru melakukan pencarian dan menemukan dua orang siswa dalam kadaan selamat.
“Kemudian satu orang siswa hilang, hingga beberapa saat kemudian ditemukan oleh masyarakat yang melakukan pencarian dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Paerunan.
Akibat kejadian itu, lanjut Paerunan, orangtua murid tidak menerima dengan kejadian tersebut.
“Orang tua korban tidak menerima, mereka mengatakan ini merupakan kelalaian para guru yang tidak melakukan pengawasan terhadap para muridnya,” katanya
Kendati begitu, Polres Luwu merekomendasikan pengamanan di gedung sekolah. Memberikan keamanan kepada para guru-guru yang dapat menjadi sasaran amukan keluarga korban yang tidak menerima atas kejadian ini.
“Kiranya dilakukan pengamanan terhadap gedung sekolah serta kepada guru-guru yang dapat menjadi sasaran amukan keluarga korban yang tidak menerima atas kejadian ini,” terangnya.
Selain daripada itu, kata dia, Polres Luwu juga meminta Babinkamtibmas melakukan penggalangan terhadap keluarga dekat korban untuk tetap tenang.(*)
Komentar