Logo Lintasterkini

Pria Ini Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Parkiran Umum Bandara Soekarno Hatta

Muh Syukri
Muh Syukri

Sabtu, 28 April 2018 17:11

Korban saat akan dievakuasi dari dalam mobil
Korban saat akan dievakuasi dari dalam mobil

TANGERANG – Seorang lelaki ditemukan tak bernyawa pada hari Jumat (27/4/2018) di dalam mobil Xenia Nopol B 1772 BRQ yang berada di parkiran umum 1C Bandara Soetta, samping KFC. Korban yang diketahui bernama Edi Yulianto (31), asal daerah Bengkulu, warga Sumur Batu RT 007/007 Kemayoran Jakpus ini, pertama kali ditemukan oleh karyawan Batik Air.

Dimana sekira pukul 14.30 Wib, karyawan Batik Air melihat ada seseorang tergeletak di bangku kemudi mobil dengan kondisi mulut terbuka, mobil masih hidup, kaca tertutup rapat dan AC masih hidup. Kemudian yang bersangkutan menyampaikan hal tersebut kepada penguna jasa yang berada di sekitar lokasi. Selanjutnya bersama sama mengecek dengan cara mengetuk kaca, namun korban tidak bergerak.

Selanjutnya mereka memanggil security untuk memecahkan kaca, dan setelah di pecahkan kaca, korban tetap tidak bergerak. Hal tersebut selanjutnya dilaporkan ke pihal Polres Bandara Soetta.

Sekira pukul 15.00 Wib Team dari Polres Bandara tiba dan melakukan olah TKP. Selanjutnya ambulance KKP tiba di lokasi dan kemudian membawa jenazah ke Medika Center KKP Bandara Soetta. Diduga korban tewas meninggal akibat keracunan di mobil karena gas karbon monoksida (CO) yang dikeluarkan pada sistem pembuangan tidak berfungsi dengan baik. Biasanya, sirkulasi pembuangan yang tak baik disebabkan pipa yang dirawat alias bocor.

Biasanya ‘gas’ beracun itu akan menguasai mobil, bila penumpang sama sekali tak menyediakan ruang sirkulasi udara yang baik. Misalnya, selama berjam-jam kaca terus tertutup tanpa sesekali membuka.

Mereka yang perlahan-lahan menghirup lama kelamaan akan kehilangan oksigen yang seharusnya dihirup lebih banyak. Alhasil hemoglobin darah yang harusnya mengikat oksigen dan mengalirkannya ke seluruh tubuh hingga ke paru-paru dan otak terganggu dan itulah yang menyebabkan kematian.

Tapi menurut, pakar otomotif Didi Hardianto, tak benar bila penyebab seseorang mati di dalam mobil hidup karena keracunan gas dari AC yang juga menyala. Justru, kata dia, kematian itu karena kandungan gas yang dikeluarkan dari asap kendaraan tersebut menyusup masuk pada sela-sela mobil.

[NEXT]

“Produksi sebuah mobil itu punya pengaruh. Misalnya untuk mobil yang tidak terlalu mahal kan berbeda. Mungkin ada sambungan pipa atau sela-selanya yang membuat sambungan ke mesin tidak tertutup rapat dan asap knalpot masuk,” ujarnya beberapa waktu lalu dengan awak media.

Dia tidak tak setuju bila ada yang menyebut ada seseorang mati karena keracunan AC. Sepengetahuan dirinya, biasa asap knalpot yang masuk itulah yang menyebabkan kematian. Asap yang masuk kemudian diputar dalam ruangan ber-AC yang sirkulasinya terbatas tentu akan membuat orang yang menghirupnya lama-lama tak tahan.

“Makanya dalam beberapa kasus mereka yang meninggal itukan biasanya mobilnya sudah agak lama. Jarang yang masih mobil baru, yang mungkin bisa masuk di sela selang yang tak rapat tadi tapi disadari,” katanya.

“Asap itukan bisa masuk dari lubang sekecil apapun. Kalau dihirup lebih dari dua jam ya lama-lama keracunan juga, dan bisa berujung kematian. Karena kan masuknya enggak kelihatan, dan itu sudah menjadi racun,” tambahnya.

Biasanya, kata Didi, ruangan renggang itu ada pada lapisan seng atau baja pada pipa di bawah AC yang memang banyak selang dan kabel. Selain itu, pada sambungan dekat gas dan kopling.

“Jadi bisa masuk dari situ, karena mungkin masih ada bolong-bolong. Apalagi untuk kasus Grandmax, kan dia jual batu akik. Mungkin malam itu ada bagian belakang mobil yang tak tertutup rapat. Pastilah pengap. Dihirup dua jam kan ya lemas juga. Tapi itu dugaan bila yang bersangkutan tak memasang obat nyamuk bakar itu ya,” jelasnya.

Lantas, bila menghirup asap dari solar atau premium mana yang lebih mematikan?

“Sama saja, tapi solar lebih tinggi. Jadi saya tegaskan tidak ada keracunan karena AC, justru yang tercampur dalam sirkulasi udara AC itu yang akhirnya menjadi racun seperti asap knalpot,” pungkasnya. (*)

Penulis : Slamet

 Komentar

 Terbaru

Nasional27 April 2025 17:37
Anggota DPR RI Frederik Kalalembang Tekankan Pentingnya Koordinasi dan Komunikasi dalam Penangkapan Pelaku Penipuan Online di Sidrap
JAKARTA — Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembang, menyoroti pentingnya koordinasi, komunikasi, dan batasa...
Pemerintahan27 April 2025 14:11
Aliyah Mustika Ilham Gandeng Kemenkes RI Percepat Perbaikan Puskesmas dan RSUD
MAKASSAR – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, mendampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan ...
Ekonomi & Bisnis26 April 2025 19:20
Serenity Garden Gelar Serah Terima Unit, Bukti Komitmen Bukit Baruga Terhadap Hunian Berkualitas
MAKASSAR – Bukit Baruga, penyedia hunian eksklusif terkemuka di Makassar, dengan bangga mengumumkan keberhasilan Serah Terima unit Serenity Gard...
News26 April 2025 18:03
Wali Kota Munafri Minta Muhammadiyah Terlibat Aktif dalam Pembahasan Ranperda LGBT
MAKASSAR,- Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mengajak Muhammadiyah Kota Makassar untuk terus memperkuat sinergi dalam mendukung pembangunan kota. P...