Logo Lintasterkini

97 Ribu Data ASN Fiktif, Ini yang Terjadi di Makassar

Andi
Andi

Jumat, 28 Mei 2021 12:34

ilustrasi/istimewa
ilustrasi/istimewa

MAKASSAR — Badan Kepegawaian Negara (BKN) mendapati ada 97 ribu data Aparatur Sipil Negara (ASN) yang fiktif. Tersebar di seluruh Indonesia.

Puluhan ribu data ASN ini tercatat di BKN menerima gaji setiap bulan. Tetapi setelah ditelusuri, data tersebut palsu atau orangnya tidak ada sama sekali.

Bagaimana di Makassar?

Badan Kepegawaian dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar mengonfirmasi tifak ada ASN fiktif di Pemkot Makassar sebagaimana yang didapati BKN secara nasional.

Kepala Bidang Perencanaan dan Informasi Kepegawaian BKPSDM Makassar, Kadir Masri, mengatakan, pihaknya tidak menemukan data ASN fiktif tersebut.

“Alhamdulillah, tidak adaji,” ujarnya Jumat (28/5/2021).

Saat ini pihaknya mencatat, ada 10.684 PNS aktif di Pemkot Makassar. Data itu setiap tahunnya dilakukan pemukhtahiran.

“Setiap tahun (pemukhtahiran), terakhir bulan Maret 2021, jumlahnya ada 10.684 orang,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kinerja dan Penghargaan BKPSDM Kota Makassar, Munandar, juga membenarkan hal tersebut.

“Tidak ada, mungkin di daerah lain,” singkatnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengatakan, 97 ribuan data PNS yang misterius itu mereka dapat setelah melakukan pemutakhiran data pada 2014.

Artinya, data misterius itu telah ada sejak pemutakhiran data pertama yang dilakukan pada 2002.

”Pada 2014 kita lakukan pendataan ulang PNS, tapi saat itu kita sudah melakukannya melalui elektronik dan dilakukan oleh masing-masing PNS sendiri,” kata Bima.

Bima mengatakan, dampak dari keberadaan data fiktif itu cukup signifikan.Pasalnya, pemerintah tetap menyalurkan gaji dan membayar dana pensiun, namun setelah ditelusuri gaji dan dana pensiun itu tidak diterima oleh PNS bersangkutan.

”Hasilnya apa? Ternyata hampir 100 ribu, tepatnya 97 ribu data misterius. Dibayar gajinya, dibayar iuran pensiunnya, tapi tak ada orangnya,” kata Bima Haria Wibisana.

Bima menyebut, hingga saat ini pemutakhiran data ASN memang baru dilakukan dua kali, yakni pada 2002 yang saat itu dilakukan secara manual, dan pada 2014 yang dilakukan secara elektronik.

Pemutakhiran data pada 2002 memakan biaya yang cukup besar. Namun, proses pemutakhiran itu tidak menghasilkan data yang akurat sehingga perlu pemutakhiran ulang.(*)

 Komentar

 Terbaru

News20 Oktober 2025 19:34
Apel Bersama di Halaman Monas, Polri dan Ojol Bersatu Komitmen Jaga Jakarta
JAKARTA – Aparat Kepolisian dan ribuan Ojek Online (Ojol) mengenakan rompi biru bertuliskan ‘Jaga Jakarta’ bersatu. Itu terpantau sa...
Politik20 Oktober 2025 15:23
Rayakan HUT Partai ke-61, Munafri: Golkar Harus Hadir untuk Rakyat
MAKASSAR – Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan komitmen besar untuk membawa Partai Golkar Makassar berjaya pada ...
News20 Oktober 2025 11:41
Momentum 356 Tahun Sulsel, Andi Sudirman Launching MYP Rp3,7 Triliun untuk Infrastruktur Strategis
MAKASSAR – Dalam momentum peringatan 356 tahun Sulawesi Selatan, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman memaparkan berbagai capaian strategis se...
News20 Oktober 2025 00:33
Dipimpin Munafri, Antar Makassar Raih Tiga Penghargaan Bergengsi di Hari Jadi Sulsel ke-356
MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham kembali menorehkan ca...