PINRANG – Masih lemahnya proses penegakan hukum atas dugaan sejumlah kasus korupsi di Kabupaten Pinrang, khususnya terkait proyek-proyek ‘gagal’ dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang disorot tajam Indonesia Timur Corruption Watch (ITCW).
“Banyak kasus dugaan korupsi di Kabupaten Pinrang yang berjalan lambat dan bahkan ada yang tak tersentuh tangan hukum sedikit pun, khususnya terkait beberapa proyek gagal dari Pemerintah Kabupaten Pinrang,” ungkap Koordinator ITCW Kabupaten Pinrang, Jasmir Lainting kepada lintasterkini.com, Minggu (19/4/2018).
Melihat fenomena tersebut, Jasmir menegaskan, mungkin sudah saatnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang harus turun tangan langsung di Kabupaten Pinrang untuk mengusut dan membongkar kasus-kasus korupsi, utamanya masalah proyek gagal yang telah menghabiskan anggaran Pemerintah cukup besar namun tidak bermanfaat sedikitpun buat masyarakat Pinrang.
Baca Juga :
“Contoh proyek gagal bisa kita lihat jelas di pembangunan pasar sore kampung Djaya, dimana hingga saat ini, seratusan lods yang dibangun di atas saluran irigasi tinggal kosong tidak terisi. Jadi itu jelas sekali hanya membuang anggaran dan pemanfaatannya tidak ada,” kata Jasmir.
Contoh lainnya, lanjut Jasmir, di pembangunan pasar sentral terminal yang nasibnya serupa dengan pasar sore kampung Djaya. Yang cukup parah, pembangunan pasar di areal tengah persawahan di Pekkabata Kecamatan Duampanua Pinrang.
“Ini sudah sangat kental adanya indikasi korupsi. Itu uang negara, bukan uang pribadi Bupati atau Kepala Dinas terkait yang seenaknya bisa digunakan membangun meski nantinya tidak bermanfaat sama sekali buat masyarakat Pinrang,” jelasnya.
Hal senada dilontarkan sejumlah warga Pinrang lainnya. Mereka menilai, dengan seabrek prestasi yang telah diraih Pemkab Pinrang, seharusnya tidak boleh lagi ada temuan proyek gagal.
“Kami sepakat, jika persoalan proyek gagal ini diusut tuntas. Dan mungkin ada baiknya jika KPK yang turun tangan agar semua yang terlibat bisa diproses hukum. Harusnya, sebelum membangun, semuanya didahului perecanaan matang, apalagi Pinrang sudah sangat kaya prestasi. Tapi buktinya seperti ini, mau diapa lagi,” sesal Andi, salah satu warga Pinrang. (*)
Komentar