MAKASSAR – Safari Ramadhan Pemkot dan Muspida kota Makassar yang dipimpin langsung Walikota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto pada malam ke-13 ramadhan, Senin (29/6/2015), dilaksanakan di Masjid Al Kautsar Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya.
Lokasi mesjid yang berada di kompleks Kumala Sari ini rupanya berada agak jauh dari jalan poros dan mesti diakses melalui lorong sempit yang berkelok. Lebar jalan pun hanya mampu dilalui satu mobil saja sehingga tidak memungkinkan pengendara dari jalur berlawanan untuk mengakses jalur yang sama.
“Ini mi aslinya lorong. Yang seperti inilah yang mesti kita kunjungi, apalagi kita juga ini anak lorong,” ucap Danny.
Baca Juga :
Ikut bersama rombongan yakni Ketua DPRD, Farouk M. Betta, Kajari Suardi Surahman dan Ketua MUI Makassar, KH. Baharuddin.
Di masjid tersebut Danny disambut antusiasme warga. Teriakan “hidup pak wali” pun terdengar bersahut-sahutan menyambut wali kota kebanggan Makassar ini memasuki kompleks mesjid.
Pada sesi sambutan sesaat sebelum shalat isya dan taraweh berjamaah, wali kota berlatar arsitek ini menyampaikan alasan dirinya tidak membangun fisik di tahun pertama pemerintahannya.
“Kalau saya bangung fisik saja, bangunan akan terlihat maju akan tetapi masyarakatnya tetap terbelakang,” terangnya.
Pembangunan mental masyarakat melalui program unggulannya yakni Makassar ta Tidak Rantasa (MTR) dan Makassar sombere diyakini Danny sebagai upaya memajukan dan meningkatkat kesejahteraan warganya.
Ia menjelaskan jikalau Makassar bersih, lorong-lorong yang menjadi inti sel kota tertata dengan baik masyarakatnya pun akan sehat dan nyaman.
Selain itu, pemanfaatan lahan kosong dalam lorong dengan menanami berbagai tanaman palawija yang produktif menurutnya akan lebih membantu meringankan beban masyarakat bahkan akan meningkatkan kesejahteraannya.
“Kalau kita tanam lombok, itu bisa berpenghasilan karena saat ini harga lombok 40 ribu perkilonya,” pungkasnya.
Lebih lanjut dikatakan jika kota ini bersih, kunjungan akan meningkat sehingga juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat. (azho)
Komentar