MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Fatma Wahyuddin berharap pemuda bisa turut serta dalam kerja-kerja pemerintah. Termasuk dalam pembangunan daerah.
Hal itu disampaikan Fatma saat Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Kepemudaan, Jl Sultan Hasanuddin, Rabu (29/6/2022).
Kata Fatma, para pemuda saat ini tidak boleh tak acuh terhadap kondisi daerah saat ini. Ia mendorong agar mereka bisa terlibat dalam pembangunan daerah melalui pemikirannya.
Baca Juga :
“Saya sangat berharap dengan adanya perda ini kepada seluruh pemuda dan di masa yang akan datang bisa berpartisipasi dalam pembangunan daerah,” ucap Fatma.
Begitu juga dengan pemerintah kota. Ketua Fraksi Demokrat DPRD Makassar ini meminta pihak eksekutif itu untuk mau melibatkan pemuda.
“Pemerintah juga harus melibatkannya dalam rancangan pembangunan. Karena pemuda sekarang kita ini sudah kreatif, kita butuh masukan-masukannya,” tambah Fatma.
Agar pemuda bisa paham dan mau terlibat, kepada peserta sosialisasi, Fatma meminta Perda itu disebarluaskan. Sehingga, banyak pemuda yang nanti bisa memberikan masukan.
“Kitalah penyambung lidah saya untuk diberitahukan kepada masyakarat khususnya pemuda terkait perda kepemudaan ini,” pinta Fatma.
Hal senada juga disampaikan Anggota DPRD Sulsel, Andi Januar Jaury Darwis. Sebagai narasumber sosialiasi, ia menekankan bahwa pemuda saat ini sudah harus memanfaatkan potensinya.
“Dan yang paling penting bagi para pemuda adalah kita harus memiliki semangat muda. Apalagi dalam membahas perda kepemudaan ini,” ujarnya.
Politisi Demokrat ini juga menilai masalah kepemudaan sudah harus bisa diselesaikan meskipun kompleks. Sehingga potensi pemuda tidak mengarah ke negatif.
“Untuk masalah yang multi kompleks, kita harus selesaikan dengan multi sektoral. Karena ruang pemuda untuk berkreasi semakin sempit,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar, Andi Tenriawaru Natsir mengatakan bahwa pemerintah kota telah berupaya mengembangkan potensi pemuda. Salah satunya dengan menggelar pelatihan.
“Nah berdasarkan dari tantangan ini maka kami dari pemerintah kota Makassar membuat sebuah program kerja. Disitu da kegiatan yang bisa dilakukan oleh beberapa pemuda,” jelasnya.
“Seperti edukasi dan motivasi melalui seminar workshop dan pelatihan. Itu biasanya akan kita lakukan bersifat pertandingan dan pemuda bisa berpartisipasi dengan batas usia tertentu,” tukas Tenriawaru. (*)
Komentar