Stroke jarang terjadi pada orang-orang yang berusia kurang dari 40 tahun. Stroke sendiri sering dipicu oleh tekanan darah tinggi yang tidak normal.
Sementara sebagian besar faktor resiko stroke relatif dapat dimodifikasi, satu jenis minuman tertentu secara signifikan dapat meningkatkan risiko terkena stroke.
Bahkan minuman ringan hingga sedang, dapat meningkatkan tekanan darah dan kemungkinan terkena stroke, demikian menurut sebuah penelitian genetik besar yang dilakukan di The Lancet.
Penelitian tersebut melibatkan peneliti Inggris dan China terhadap 500 ribu orang China selama 10 tahun. Statistik saat ini menemukan bahwa sekitar 16 dari 100 pria dan 20 dari 100 wanita, akan mengalami stroke dalam hidup mereka di Inggris.
Jadi, jika sekelompok 100 non peminum mulai minum 1 atau 2 gelas setiap hari, akan ada tambahan dua peningkatan kecil. Menurut Prof David Spiegelhalter dari University of Cambridge, terjadi peningkatan total risiko stroke sebesar 38 persen untuk setiap setengah botol anggur yang diminum setiap hari.
“Ini kebalikan dari statin, yang merupakan obat yang diresepkan oleh dokter untuk membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan mencegah serangan jantung dan stroke,” ujar Prof David Spiegelhalter, dikutip dari Viva.co.id, Jumat (29/10/2021), yang melansir Express.
Penyalahgunaan alkohol secara signifikan dapat berdampak pada resiko stroke seseorang. Faktanya, sebuah penelitian terbaru menemukan, 1 hingga 2 minuman sehari dapat meningkatkan resiko stroke sebesar 10-15 persen.
Orang-orang yang minum 4 atau lebih minuman sehari mengalami peningkatan resiko hingga 35 persen.
Selain meningkatkan resiko stroke, alkohol juga dapat menimbulkan beberapa risiko, termasuk meningkatkan tekanan darah, menambah berat badan, meningkatkan risiko diabetes, kerusakan hati, hingga meningkatkan risiko fibrilasi atrium.
Studi ini juga tidak menemukan bukti bahwa minuman ringan atau sedang, memiliki efek perlindungan atau mengurangi risiko stroke. Namun, terkait efek alkohol pada risiko serangan jantung, para peneliti mengatakan, efeknya tidak jelas dan masih perlu banyak data yang dikumpulkan selama beberapa tahun ke depan.
“Klaim bahwa anggur dan bir memiliki efek perlindungan magis tidak terbukti,” kata penulis studi, Prof Richard Peto, profesor statistik medis dan epidemiologi di Universitas Oxford.
Semakin banyak alkohol yang diminum seseorang, semakin tinggi resiko terkena stroke. Bahkan, hasil penelitian juga menemukan, konsumsi alkohol dalam jumlah sedang pun dapat meningkatkan risiko penyakit ini.
Menurut beberapa penelitian, tidak ada jumlah alkohol yang aman dikonsumsi untuk menurunkan resiko stroke. Satu minuman didefinisikan sebagai satu gelas kecil anggur, sebotol bir atau satu takaran minuman beralkohol.
Komentar