GOWA – Bunga bangkai yang memiliki nama ilmiah Amorphophallus paeoniifolius merupakan salah satu jenis bunga langka. Ciri bunga ini berukuran besar, berbentuk seperti jamur dan berbau khas bangkai, sehingga bunga inipun disebut pula bunga bangkai.
Habitat asli tanaman bunga bangkai ini sebenarnya di Bengkulu dan sekitarnya. Namun yang aneh, karena tanaman langka ini mulai tumbuh juga di Sulsel, seperti di Sidrap beberapa waktu lalu, dan kali ini ditemukan lagi bunga sejenisnya di pekarangan salah seorang warga bernama Darmawan Dg Nassa di Kampung Borongtala, Kelurahan Tamalayyang, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Kamis (29/12/2016).
Belasan bunga langka ini mulai mekar dan tumbuh sejak Bulan November lalu di pekarangan yang dijadikan sebagai kawasan konservasi swadaya. Dari puluhan pohon bunga bangkai yang ada di kawasan ini, sebanyak 12 diantaranya sudah mekar, sedang lainnya masih sementara tumbuh pucuk calon bunga.
Baca Juga :
Bunga yang sulit ditemui ini tumbuh dengan subur hingga ukurannya ada yang mencapai tinggi 43 centi meter dan lebar 45 centi meter. Sementara tinggi mahkota mencapai 18 centi meter.
Keberadaan bunga bangkai yang muncul di musim penghujan ini menarik perhatian warga sekitar, termasuk juga dari luar Kabupaten Gowa. Masyarakat begitu antusias ingin melihat bunga yang mengeluarkan bau tidak sedap ini yang berkembang hingga jumlahnya mencapai puluhan.
Menurut salah satu pengunjung, Alfira Mutmainnah, bahwa ia sengaja datang ke tempat tumbuhnya bunga bangkai untuk melihat tumbuhan langkah tersebut. Ia mengakui, jika selama ini baru pertama kali melihat rupa dan bentuk bunga bangkai itu.
Menurut pemilik bunga bangkai, Darmawan Daeng Nassa, bunga bangkai tersebut berasal dari beberapa kawasan di sulsel yang sengaja dibawa ke lokasinya untuk dibudidayakan karena terancam punah.
“Bunga bangkai di kawasan ini awalnya berasal dari beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Bungai bangkai ini kemudian dipindahkan kesini karena terancam rusak akibat sejumlah aktifitas, termasuk aktifitas pertambangan,” ujarnya. (*)
Komentar