MAKASSAR — Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergulir. Melalui surat telegram rahasia (TR) Nomor ST/1056/IV/2016 tertanggal 28 April 2016, belasan nama Perwira Menengah (Pamen) Polda Sulselbar masuk dalam gerbong mutasi bersama 112 Pamen Polri lainnya.
Bahkan dua perwira yang menjabat kapolres di Sulsel yang sempat mendapatkan apresiasi dan prestasi juga mendapat promosi jabatan baru atau dimutasi.
AKBP Adex Yudiswan, Kapolres Luwu yang menemukan serpihan pesawat Aviastar yang jatuh dan sempat hilang. Kapolres yang mendapt penghargaan pasca kejadian itupun kini diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolres Gresik Polda Jawa Timur.
Baca Juga :
Sementara, Kapolres Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), AKBP Moh Hidayat, juga mendapatkan promosi jabatan baru di Polda Jawa Barat sebagai Irbidin Itwasda.
Mantan Kapolres Kepulauan Selayar ini baru saja didaulat sebagai Kapolres terbaik kedua di Indonesia, dalam ajang Kompolnas Award 2015 lalu yang diberikan langsung oleh Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti.
Selain kedua Kapolres tersebut, di Polres Luwu Timur dan Wajo pun berganti. Dimana AKBP Muh Guntur pindah tugas sebagai Wakasat Brimob di Polda Bengkulu.
Dan Kapolres Luwu Timur, AKBP Mokhammad Alfian Hidayat mendapat jabatan sebagai Wakasat Brimob, di Polda Kalimantan Barat.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mutasi ini adalah bentuk penyegaran dalam organisasi Polri.
Sementara ini, alasan pemutasian belasan Pamen Polda ini, karena telah dipromosikan untuk kenaikan pangkat dan ada juga yang telah menyelesaikan studinya.
Khusus Pejabat Polda Sulselbar yang mengalami pergantian pejabat adalah jabatan Dirkrimum, Karo pers, Dirlantas, Kabid Propam, Kabidkum, Dirpolair, dan Wadirnarkoba.
“Sertijab untuk pejabat utama nanti akan dilakukan oleh Kapolda Sulselbar di Makassar,” jelasnya.
Sedangkan Kapolres jajaran Polda Sulselbar yang ikut dimutasi, antara lain, Kapolres Pangkep, Kapolres Enrekang, Kapolres Pinrang, Kapolres Luwu, Kapolres Wajo, dan Kapolres Bone.
“Jadi kami belum bisa membeberkan apakah ada yang dimutasi karena telah berbuat kesalahan. Nanti kami akan tinjau lagi isi suratnya,” tandas Barung. (*)
Komentar