Logo Lintasterkini

Jangan Ghibah di Bulan Ramadhan

Muh Syukri
Muh Syukri

Selasa, 30 Mei 2017 12:48

ilustrasi
ilustrasi

SIAPAKAH dari kalian yang suka menggunjingkan orang atau Ghibah. Tahukah anda, pada ayat-ayat Al Qur’an maupun Hadits Rasulullah saw, menggunjing atau ghibah sungguh dilarang untuk dilakukan oleh seorang mukmin.

Larangan ini begitu keras hingga untuk hanya berprasangka saja merupakan perbuatan yang dilarang. Perbuatan menggunjing di sini ialah termasuk mengumpat maupun mencela orang lain dengan menceritakan kejelekan ataupun keadaan orang tersebut kepada yang lain.

Nih, ada beberapa ayat-ayat Al Qur’an yang berkenaan dengan menggunjing antara lain:

1. Menggunjing itu seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati.
Dalam surah Al Hujurat ayat 12, Allah swt menegaskan,
“…Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya…”

2. Menggunjing termasuk menyampaikan cerita-cerita bohong tentang orang lain.
Dalam surah An Nuur ayat 15, Allah swt berfirman,
“(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut dan kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah benar”.

3. Menggunjing termasuk perbuatan zalim
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah swt dalam surah Al Hujurat ayat 11 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita(mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita(yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim“

Sebagaimana diharamkan seseorang melakukan ghibah dan mendengarnya, diharamkan juga mendengarkannya dan mendiamkan perbuatan tersebut. Oleh karena itu wajib membantah orang yang melakukannya. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Darda’ dari Nabi saw. bersabda,

“Barangsiapa membela kehormatan saudaranya maka Allah menghalangi wajahnya dari api neraka di hari kiamat,” (HR. Tirmidzi)

Orang yang senantiasa mengumpat orang lain dan mencari-cari kesalahannya akan disiksa oleh Allah dengan siksaan yang berat. Yakni mencakar-cakar muka dan dada sendiri dengan kuku yang terbuat dari tembaga. Hal ini sebagaiamana hadits Rasulullah saw yang diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwasanya Rasulullah saw bersabda,

“Ketika aku dim’rajkan, aku melintasi suatu kaum yang memiliki kuku terbuat dari tembaga sedang mencakar-cakar wajah dan dada mereka sendiri. Lalu aku bertanya, ‘Siapa mereka wahai Jibril?’ Jibril menjawab, ‘Mereka yang memakan daging manusia dan melanggar kehormatan mereka‘,” (Shahih, HR Abu Dawud)

Dari Ibnu Abbas r.a, bahwa sesungguhnya Rasulullah saw pernah berjalan melewati 2 (dua) kuburan, kemudian beliau bersabda : “Sesungguhnya 2 (dua)orang ahli kubur itu disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar. Ya, benar. Sesungguhnya dosa itu adalah besar. Salah seorang di antara keduanya adalah berjalan di muka bumi dengan menyebarkan fitnah (mengumpat). Sedang salah seorang yang lain tidak bertirai ketika kencing”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Sahl bin Sa’ad r.a, dia telah berkata : Rasulullah saw telah bersabda :“Barangsiapa memberikan jaminan kepadaku terhadap apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang berada di antara dua pahanya, maka aku memberi jaminan surga baginya”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadits di atas disebutkan bahwa seseorang akan dijamin keselamatan akhiratnya jika ia sendiri bisa menjamin apa yang berasda di antara dua rahangnya dan dua pahanya, dan apa yang ada di antara dua rahangnya adalah lidah atau perkataannya. Karena sesungguhnya perbuatan lidah ini akan sangat banyak dampak yang dapat ditimbulkan olehnya. Orang yang membicarakan yang tidak berguna (batil) akan dimasukkan dalam neraka Saqor dan orang yang suka mencela dan mengumpat akan dimasukkan dalam neraka Huthomah. (*)

 Komentar

 Terbaru

News09 Juli 2025 20:35
TNI Hormati Keputusan Pemerintah Tunjuk Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramadhani sebagai Dirut Perum Bulog
JAKARTA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menghormati dan mendukung penuh keputusan pemerintah yang menunjuk Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramadhani s...
News09 Juli 2025 18:25
Mercure Makassar-DLH Makassar Sosialisasi Pengolahan Sampah Basah Menjadi Eco Enzym dan Maggot
MAKASSAR – Sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, Mercure Makassar Nexa Pettarani menggelar kegiatan edukatif bertajuk ...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:14
Indosat Business Luncurkan Vision AI, Solusi Pengawasan Cerdas Berbasis AI untuk Efisiensi dan Keamanan Bisnis
JAKARTA – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui Indosat Business , memperkenalkan Vision AI , sebuah solusi pengawasan berbasis k...
Ekonomi & Bisnis09 Juli 2025 18:09
Kalla Toyota Hadirkan Auto Show 2025, Pameran Otomotif Terbesar di Sulawesi 
MAKASSAR – Memasuki pertengahan tahun, Kalla Toyota hadir membuat pameran otomotif terbesar di Sulawesi dengan penawaran spesial dan berbagai ak...