SIDRAP – Kecelakaan tragis yang terjadi Minggu (26/6/2017) yang melibatkan Bus Bintang Prima dengan sebuah kendaraan roda dua yang akhirnya berbuntut panjang. Itu disebabkan, dua kali mediasi antara pihak Bus Bintang Prima dengan keluarga korban ternyata menemui jalan buntu.
Keluarga korban menilai, Bintang Prima tidak memiliki sedikitpun itikad baik terhadap keluarga Sukri yang dalam kecelakaan itu tewas mengenaskan bersama isteri dan dua orang anaknya di lokasi kejadian.
Alhasil, karena dipicu kekecewaan tersebut, sekelompok warga yang diduga kerabat dari korban melakukan penghadangan dan menyandera tiga bus Bintang Prima yang melintas di jalan poros Sidrap – Pinrang, tepatnya di Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap, Jumat (30/6/2017).
Baca Juga :
Parahnya, aksi penghadangan tiga Bus Bintang Prima tujuan Palopo yang sengaja mengambil jalan memutar via Kabupaten Pinrang terjadi tepat di depan Mapolsek Baranti Sidrap.
Akibatnya, ratusan penumpang ketiga bus yang disandera ikut terlantar. Beberapa diantaranya, kemudian mencari bus lain untuk melanjutkan perjalanan.
Indra, salah seorang penumpang bus Bintang Prima yang dikonfirmasi mengaku kaget, saat warga menghentikan bus yang ia tumpangi.
“Saya kaget dan baru tau jika ini merupakan buntut dari kecelakaan tragis yang ramai diberitakan akhir-akhir ini,” ucap Indra.
Kapolres Sidrap, AKBP Witarsa Aji yang coba dikonfirmasi lintasterkini.com, Jum’at (30/6/2017) malam, belum bisa dimitai klarifikasinya terkait aksi pengahadangan ini, berhubung Hand Phone-nya lagi tidak aktif. (*)
Komentar