Logo Lintasterkini

LCKI : Program Polisi Sapa Masyarakat di Sulsel Tidak Berhasil

Muh Syukri
Muh Syukri

Minggu, 30 Desember 2012 23:29

ilustrasi
ilustrasi

ilustrasi

MAKASSAR – Peristiwa penganiayaan oknum Polres Bulukumba terhadap PNS Sinjai di Bulukumba menukai kecaman. Kapolda Irjen Pol Mudji Waluyo diminta untuk tegas memberikan sanksi yang berat terhadap oknum pelaku penganiayaan.

Wakil Ketua Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Sulsel Andi Baso Tenri Gowa, Minggu (30/12/2012) mengatakan, penganiayaan tersebut bukti oknum polisi belum mampu menerapkan apa yang diinginkan pimpinan mereka. Belum lagi, saat ini polisi terus berbenah diri untuk mengawal Reformasi Birokrasi Polri (RBP).

“Sungguh mengherankan, baru sehari dicanangkan Polisi Sapa Masyarakat, malah sudah ada oknum polisi yang menganiaya. Artinya program itu tidak berhasil,” ujar Andi Baso.

Ia menambahkan, perbaikan dan pencitraan baik polisi jangan hanya slogan semata. Sebaiknya memang harus disosialisasikan secara merata kepada anggota yang lain.

Seperti diketahui hanya berselang satu hari, Kapolda Sulsel Irjen Pol Mudji Waluyo, meminta kepada jajaran anggota Polres wajib menyapa masyarakat dalam rangka memperbaiki citra kepolisian, namun oknum anggotanya malah menganiaya masyarakat. Terbukti, salah seorang oknum anggota Polsek Bonto Bahari, Resort Bulukumba, menganiaya Ilham (30), seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), dari Dinas Pemadam Kebakaran, (Damkar) Kabupaten Sinjai.

Akibat penganiayaan tersebut korban hingga saat ini masih di rawat di Rumah Sakit Pelamonia Makassar, lantaran mengalami luka serius setelah dianiaya puluhan orang yang berpakain preman.

Informasi yang dihimpun , pemukulan terjadi saat Ilham bersama rombongan Dinas Bakominfo, Sinjai mengikuti acara rekreasi di objek Wisata Bira Kabupaten Bulukumba. Saat itu, kata Ilham, mereka sedang menikmati suasana pentai Bira, Bulukumba. Namun tiba-tiba datang beberapa orang yang berpakaian preman menegur para rombongan untuk tidak ribut.

Saat itu, sejumlah rekannya sempat terlibat cekcok dengan anggota polisi berpakaian preman tersebut. “Saat insiden cekcok terjadi, saya kemudian berusaha memindahkan mobil DD 1208 yang kami kendarai. Tapi justru saya tiba-tiba menjadi sasaran amukan para oknum itu. Dari dalam mobil. Saya dipukul menggunakan pistol dan pentungan. Kerena anggota polisi dan banyak membuat saya tidak bisa melawan,” ungkap Ilham Minggu (30/12/2012). (uki-er)

 Komentar

 Terbaru

News31 Oktober 2025 10:11
Optimalisasi PAD, BPKPD Pinrang Gencarkan Sosialisasi Pembayaran Non Tunai Untuk Cafe Dan Resto
PINRANG — Berbagai langkah terobisoan terus dilakukan Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kabupaten Pinrang dalam mengoptimal...
Teknologi & Sains31 Oktober 2025 01:21
Waspada Penipuan Online, Begini Cara Cerdas Meningkatkan Literasi Digital agar Tak Jadi Korban
JAKARTA – Di era serba digital seperti sekarang, hampir semua aktivitas manusia berpindah ke ruang maya, mulai dari berbelanja, bekerja, hingga ...
News30 Oktober 2025 22:54
Sulsel Dapat Bantuan Rp281 Miliar di Bidang Perkebunan dan Holtikultura dari Kementerian Pertanian
JAKARTA – Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melakukan audiens dengan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman di Kantor ...
News30 Oktober 2025 22:22
Inovasi TEBA dan Bank Sampah Perumda Pasar Makassar Jadi Rujukan DPRD Tidore Kepulauan
MAKASSAR  — Wakil Ketua II DPRD Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara, Ridwan Muhammad Yamin, melakukan kunjungan studi ke Perumda Pasar Mak...