SELAYAR – Tim Basarnas Wakatobi terus melakukan upaya penyisiran terhadap keberadaan KM Tanadoang 04, kapal tangkap milik Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Selayar, yang dilaporkan hilang pada Senin, (23/12/2013) pekan lalu.
Baca Juga :
Upaya penyisiran oleh tim Basarnas Wakatobi telah dimulai sejak sejak Jumat (27/12) lalu. Namun sayangnya hingga saat ini, langkah penyisiran tak kunjung mendapatkan titik terang akan keberadaan KM. Tanadoang 04. Tim Basarnas, sama sekali belum menemukan para korban.
Informasi yang berhasil dihimpun tim penanggulangan bencana terpadu Tanadoang Posko menyebutkan, sampai sejauh ini jajaran kepolisian dari Polres Kendari melalui Brigpol Zulkifli telah melakukan upaya penelusuran dengan mendatangi Rumah Sakit Abu Nawas dan sejumlah puskesmas yang berada di bagian pesisir Kendari. Akan tetapi, tak seorang pun korban kapal tenggelam yang berhasil ditemukan.
Secara terpisah, aparat satuan polisi perairan Wakatobi juga terus melakukan langkah koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan sekaligus menyebarluaskan informasi ke masyarakat. Langkah ini telah dilakukan secara maksimal oleh anggota Satpol Air Wakatobi, IPTU Arifuddin.
Langkah dan upaya serupa turut dilakukan Kasat Polair Polres Bau-Bau, IPTU Daerul dibantu anggota Polres Timur Selatan NTT, IPTU Lalang. Jajaran Polres dan Polair, hingga sekarang terus melakukan pantauan disekitar wilayah perairan NTT.
Bahkan pada hari Sabtu, (28/12) sekira pukul 22.00, tim sempat pencari mendapat telefon dari Ruslan Dg. Siajeng, salah seorang warga masyarakat Selayar yang tinggal berdomisili di Raha Kabupaten Muna. Ruslan mempertanyakan info terakhir, terkait status keberadaan KM. Tanadoang 04.
Hingga saat ini, keluarga dan warga masyarakat Selayar yang berada di Kota Raha juga masih terus memantau keberadaan KM. Tanadoang 04. Tim penanggulangan bencana terpadu Tanadoang posko sendiri telah melakukan upaya koordinasi dengan Baso Daeng, pegawai Bidang Laut, Dishub Kominfo Kota Bau-Bau.
Akan tetapi, belum ada informasi berarti yang diterima sekaitan dengan status keberadaan KM. Tanadoang 04. Tak berhenti sampai disitu, tim Tanadoang Posko juga sempat melakukan koordinasi dengan Musni, sekaitan dengan informasi keberadaan kapal terdampar di salah satu wilayah pulau kecil Kabupaten Ngad NTT.
Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP. Moh. Hidayat B, SH.S.Ik.MH menjelaskan, setiap bentuk informasi akan sangat menentukan CB tim Tanadoang Posko. Ia mengaku tim penanggulangan bencana terpadu Tanadoang Posko telah merencanakan untuk melakukan upaya penyisiran. Kendati rencana tersebut sempat disanggah tim syahbandar Kepulauan Selayar.
Mereka berpandangan, tim posko harus tetap mempertimbangkan faktor cuaca, jikalau memang tim akan turun melakukan upaya penyisiran. Hal ini didasarkan pada prakiraan cuaca harian dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang kembali menyatakan kepastian akan terjadinya gelombang tinggi dalam satu pekan kedepan. Gelombang tinggi diperkirakan akan jatuh pada hari Rabu, (1/1/2014 mendatang.
Pada hari itu, gelombang diperkirakan masih akan relatif tinggi antara dua sampai tiga meter. Dalam kaitan itu, tim disarankan baru akan bisa melakukan upaya pencarian mulai hari Jumat (3/1/2014).
Selain mewacanakan rencana penyisiran, tim Tanadoang Posko juga berencana untuk melakukan langkah koordinasi dengan Kapolda Sulselbar, Irjen Pol. H. Burhanuddin Andi, serta pihak PT. Telkomsel untuk melakukan pengecekan signal ponsel milik salah seorang korban bernama Andi Intang yang sejak dari hari Senin-Minggu, (23-29/12) masih terus terpantau.
Pengecekan signal dilakukan dalam upaya menentukan kapan nomor tersebut terakhir aktif berkomunikasi dan kemungkinan sempat aktif di BTS terdekat.
Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP. Moh. Hidayat B, SH.SIK.MH berharap, langkah ini akan memudahkan tim Tanadoang Posko untuk mencari jejak keberadaan KM. Tanadoang 04 beserta dengan para korbannya. (fadly syarif)
Komentar