Logo Lintasterkini

Gawat, Daerah Zona Merah Meningkat Pekan Ini

Abdul Gaffar Mattola
Abdul Gaffar Mattola

Rabu, 30 Desember 2020 22:24

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/12/2020).
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/12/2020).

JAKARTA — Gawat, dalam pekan ini daerah kabupaten/kota dengan peta zonasi beresiko tinggi alias zona merah meningkat. Peningkatan jumlah darah zona merah terlihat pada pekan sebelumnya sebanyak 60 daerah, maka pekan ini meningkat menjadi 76 zona merah.

Untuk itulah, perkembangan peta zonasi risiko tingkat kabupaten/kota pekan ini masih menjadi catatan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyayangkan jumlah daerah yang masuk zona merah atau risiko tinggi bertambah.

“Pada minggu ini terjadi peningkatan yang cukup tinggi pada zona risiko tinggi. Jika pada minggu sebelumnnya (zona merah) terdapat 60 kabupaten/kota, pada minggu ini angkanya bertambah menjadi 76 kabupaten/kota,” jelas Wiku, di Jakarta, Selasa (29/12/2020).

Meskipun daerah zona oranye atau risiko sedang menurun, dari 378 pekan lalu menjadi 377 pekan ini, yang masih disayangkan ialah pada zona kuning atau risiko rendah jumlahnya berkurang. Dari minggu sebelumnya 64, pekan ini menjadi 48 kabupaten/kota.

“Lalu pada daerah zona hijau tidak ada kasus baru dan tidak terdampak jumlahnya tetap yaitu masing-masing 8 daerah,” ucap dia.

Meskipun daerah zona hijau tidak ada perubahan jumlahnya, namun Wiku meminta meningkatnya zona merah perlu menjadi bahan evaluasi untuk masing-masing daerah. Pasalnya, jika dilihat sejak Minggu pertama November, angka cenderung meningkat, dimana hal ini selaras dengan peningkatan kasus aktif, kasus positif dan kasus meninggal.

Melihat lebih rinci pada awal November, jumlah zona merah hanya berjumlah 19 dari 314 kabupaten/kota. Namun pekan ini angkanya meningkat drastis menjadi 76 kabupaten/kota.

“Ini menandakan risiko penularan di tingkat kabupaten/kota mengalami perkembangan ke arah yang tidak baik. Mohon perbaiki zona daerahnya dengan cara meningkatkan disiplin protokol kesehatan,” tegas Wiku. (*)

 Komentar

 Terbaru

News07 Oktober 2025 17:45
Langkah Baru Perumda Pasar Makassar, Gandeng Maxim untuk Penataan Visual dan Digitalisasi Pasar
MAKASSAR — Selas (07/10/2025), Perumda Pasar Makassar Raya menerima kunjungan dari pihak Maxim dalam rangka penjajakan kerja sama strategis terkait ...
News07 Oktober 2025 17:09
Aliyah Mustika Ilham Sambut Baik Sinergi Edukasi Keuangan untuk ASN Pemkot Makassar
MAKASSAR – Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menegaskan pentingnya peningkatan literasi dan edukasi keuangan bagi aparatur pemerin...
News07 Oktober 2025 13:24
Pemkot Makassar, Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Zero Waste
MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin kembali menegaskan komitmen Pemerintah Kota dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan ber...
News07 Oktober 2025 12:37
Wali Kota Munafri Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana
MAKASSAR – Di tengah perubahan iklim yang kian tak menentu dan ancaman bencana alam yang bisa datang tanpa tanda, Pemerintah Kota Makassar, teru...