PANGKEP – Ruang kelas SD 27 Pulau Badi, Desa Mattirodeceng, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, tertimpa pohon akibat angin kencang.
Akibatnya proses belajar mengajar di sekolah itu, harus terhenti sementara. Dikarenakan sebanyak 3 ruang kelas tertimpah pohon dan rusak berat.
Selain itu, sebanyak 19 rumah warga ikut diterjang angin kencang yang melanda pulau itu. Kejadian sendiri berlangsung pada Senin, (30/1/2017), sekitar pukul 20.15 wita.
Baca Juga :
Camat Liukang Tupabbiring, Faharuddin, mengatakan, bahwa kejadian tersebut berlangsung sangat singkat dan mengakibatkan puluhan rumah warga dan satu sekolah rusak.
“Kejadiannya, Senin malam kemarin. Selain Sekolah yang rusak, belasan rumah warga pun rusak ringan, diterjang angin kencang. Walaupun tidak ada korban jiwa, namun kami juga mengimbaukan kepada pihak Sekolah, agar tak melakukan aktifitas belajar mengajar, di kwatirkan adanya runtuhan material bangunan Sekolah, yang dapat mengancam keselamatan siswa Dan guru,” jelas Faharuddin, Selasa (31/1/2017).
Sementara itu Kepala Sekolah SD 27 Pulau Badi, Hj.Nurlia, mengatakan, bahwa pihaknya terpaksa meliburkan siswanya, dikarenakan ruang kelas porak poranda akibat reruntuhan bangunan akibat tumbangnya pohon yang kemudian mengenai sekolah.
“Kita liburkan sementara dulu, sampai selesai ruangan itu dibenahi Dan dibersihkan. Sebenarnya ada 6 ruang kelas, kalau sudah dibenahi Dan dibersihkan 3 ruangan yang rusak itu. Kita akan kembali beraktifitas proses belajar mengajar, Dan difunsingkan 3 ruang kelas yang tidak rusak itu, dengan mengatur kembali jadwal belajar mengajar,” ujarnya.
Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Pangkep pun telah mendata rumah dan bangunan yang rusak akibat angin tersebut dan segera akan mendirikan tenda posko bencana di Pulau itu.
“Kami sudah bergerak kelokasi bencana di Pulau Badi, dan akan mendirikan tenda posko bencana di sana. Sementara ini kita lakukan pendataan kembali korban bencana dan memberikan bantuan ke korban bencana, berupa family kid untuk bantuan awal,” ungkap Herman, Pelaksana Tugas BPBD Kabupaten Pangkep. (*)
Komentar