MAKASSAR — Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram bakal naik. Masyarakat diminta mewaspadai oknum yang memainkan harga.
Elpiji 3 kilogram bakal naik menjadi Rp18.500 dari harga sebelumnya yaitu Rp15.500. Penetapan HET ini tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Sulsel Nomor 11 Tahun 2021 tentang Pedoman Penetapan HET LPG Tabung Tiga Kilogram.
Harga elpiji 3 kilogram di Sulsel terakhir disesuaikan pada 2015 lalu. Hal ini menjadi dasar dalam melakukan penyesuaian baru. Apalagi biaya operasional telah banyak berubah.
Hanya saja, kenaikan harga ini mesti dikontrol. Jangan sampai kebijakan ini jutsru semakin menyulitkan warga di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Terlebih menjelang Ramadan, lonjakan harga melampaui HET yang sudah ditentukan bisa saja terjadi. Rawan terjadi permainan harga terlebih di tingkat pengecer.
Kepala Bidang Usaha Perdagangan Dinas Perdagangan Makassar, Ikhsan mengatakan akan terus melakukan pemantuan agar tidak ada permainan harga dikalangan pengecer.
“Agar tidak terjadi kelanggkaan dan tidak terjadi permainan harga tentu kami intens melakukan koordinasi, baik dengan pemerintah provinsi dan pertamina,” kata Iksan Rabu (31/3/2021).
Selain itu, Ikhsan juga akan melakukan pengawasan rutin di setiap agen dan pangkalan agar pasokan dan harga tetap dalam alur yang telah ditentukan.
“Karena sebenarnya itu kadang ada calo-calo ini yang mempermainkan harga sebelum sampai ke pengecer atau di warung-warung kelontong. Makanya itu akan dipantau juga, jangan sampai melambung nanti harganya,” ujar dia.
Dia menambahkan, bagi pihak yang berani menaikkan harga di atas yang ditetapkan pemerintah akan diberi sanksi. Termasuk pencabutan izin usahanya.
“Kita selalu imbau ke agen dan pangkalan agar lebih selektif memberikan ke pengecer ini gas elpiji karena sebenarnya juga elpiji tiga kilogram ini diperuntukkan bagi masyarakat pra sejahtera,” tutur dia.
Untuk kenaikan harga yang akan berlaku per 1 April 2021 ini, lanjut Ikhsan, pihaknya akan menyosialisasikan kepada masyarakat.
“Setiap ada kebijakan baru tentu kami akan ada sosialisasi dulu. Kita menunggu dari pemprov karena akan ada agenda untuk meninjau dilapanagan, kondisinya seperti apa. Apa yang perlu kita jaga ini, stok dan harga,” ungkap dia.(*)
Komentar