PAREPARE – Polemik yang terjadi di Parepare sesungguhnya tidak perlu berkarut-larut andai Walikota mampu menempatkan diri sebagai pengayom dan pelayan masyarakat. Di era keterbukaan seperti ini, mestinya pejabat publik tidak perlu berapoloji dan berlebihan membela diri karena masyarakat sudah semakin cerdas dan sudah paham persoalan.
Ini diungkapkan oleh Mahyuddin, Ketua Pemuda Muhammadiyah (PM) Sulawesi Selatan (Sulsel), menyikapi polemik berkepanjangan dalam insiden mayat yang diangkut sepeda motor di Kota Parepare, Selasa 31/5/2016), saat memberikan keterangannya kepada awak media.
Apoloji dan pembelaan berlebihan, kata Mahyuddin, yang juga mantan Presiden Mahasiswa Umpar ini, akan semakin memperlihatkan kualitas personal seorang Pimpinan yang pada akhirnya publik akan semakin kenal bagaimana prilaku pimpinan itu sebenarnya.
Baca Juga :
“Yang dibutuhkan saat ini adalah hadirnya pemerintah dalam menyelesaikan persoalan masyarakat yang semakin kompleks, bukan membangun tirai yang membuat masyarakat semakin jauh dgn pemimpinnya. Fenomena mayat naik motor bukan persoalan sepele, kalau ada yg bilang sepele berarti itu ada kesalahan berpikir, dan kesalahan berpikir itu tdk boleh dibiarkan karena bisa saja akan terjadi pada masyarakat yang lain di Kota Parepare,” terang Mahyuddin.
[Baca Juga: Miris!!! Tidak Ada Ambulance, Jenazah Warga Parepare Dibawa Pakai Motor ]
Mahyuddin berharap, polemik ini bisa diakhiri dengan saling membuka diri dan bukan saling mempertahankan arogansi dan memperlihatkan keangkuhan serta kesombongan. Bijak kalau pencitraan diakhiri, dan saatnya tulus bekerja untuk masyarakat yang telah memberi mandat.
Dirinya sangat mengapresiasi langkah nyata dari para pihak yang ikut bersimpati dan berempati atas insiden yang telah mencoreng muka warga Kota Parepare ini.
“Secara pribadi saya sangat bangga kepada masyarakat kota Parepare yang sedang melakukan penggalangan koin untuk membeli Ambulance untuk mengangkut jenazah. Kepedulian seperti ini harus diapresiasi,” tandasnya.(*)
Komentar